SuaraBojonegoro.com – Perubahan nama Akademi Kesehatan (Akes) Rajekwesi yang ada di Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, secara resmi berganti nama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Rajekwesi Bojonegoro, Sabtu (2/11/2019) akan menjadikan harapan bagi dunia oendidikan yaitu untuk memberikan kelulusan kesehatan yang lebih baik lagi.
Disampaikan oleh pembina yayasan yang menaungi Stikes Rajekwesi Bojonegoro, Imam Soepardi saat peresmian perubahan bentuk Akes Rajekwesi menjadi Stikes Rajekwesi Bojonegoro juga merupakan bagian dari tugas mencerdaskan tenaga kesehatan di Bojonegoro berlanjut dan terus dikembangkan secara profesional, Sabtu (03/11/19).
“Dengan menjadi Stikes Rajekwesi ini ingin memajukan dan melanjutkan lulusan kesehatan lebih baik lagi,” kata Imam Supardi.
Supardi juga menceritakan sejarah panjang keberadaan berdirinya Akes Rajekwesi yang diinisiasi lima orang pendiri. Tetapi seiring berkembangnya zaman, kampus yang sudah meluluskan ratusan tenaga kesehatan mampu menjawab tantangan zaman terutama di Bojonegoro.
Sementara itu Direktur Akes Rajekwesi, Fidrotin Azizah terharu dan senang dengan perubahan nama Akes Rajekwesi menjadi Stikes Rajekwesi Bojonegoro. Sebab upaya dan kerja keras civitas mampu diwujudkan sekarang ini.
“Semua berporses sesuai mekanisme dan aturan pendidikan. Ini sebuah anugerah perubahan Akes menjadi Stikes Rajekwesi Bojonegoro, mimpi besar sekarang bisa terwujud,” ungkapnya.
Ditambahkan, sekarang ini ada program studi (prodi) yang sudah berjalan yakni D3 keperawatan, D3 kebidanan dan D3 teknologi bank darah (salah satu dari hanya 10 Prodi serupa di Indonesia). Serta S1 Farmasi dan segera dibuka S1 keperawatan & profesi Ners, dan S1 kebidanan & profesi bidan.
“Semangat bersama mewujudkan semuanya. Kedepan bisa menjadi institut atau bahkan menjadi Universitas,” pungkasnya.
Perbuhan nama Stikes Rajekwesi Bojonegoro, ditandai dengan penyerahan SK dan penandatanganan prasasti di aula kampus setempat. Hadir dalam prosesi tersebut, Dr. Ir. Patdono suwignjo M.Eng.SC selaku Dirjen Kelembagaan IPTEK DIKTI dan Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto.
Sedangkan Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah mewakilkan pada Asisten I Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito. Serta dihadiri Sekda Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah, Plt Kepala Dinkes, dr. Hernowo, dan seluruh civitas akademik Stikes Rajekwesi Bojonegoro.
Beberapa undangan yang hadir ketua Aspertib (Asosiasi Perguruan Tinggi Bojonegoro, Hasan Bisri, perwakilan Forkopimda, organisasi profesi kesehatan seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), IBI (Ikatan Bidan Indonesia) dan yang lainnya. Termasuk organisasi masyarakat dan kepala sekolah SMA/SMK/MA se-Kabupaten Bojonegoro. (Lis/Red)