Reporter : Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Selain di Eks Lokalisasi Kalisari Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, dan juga Di beberapa Titik Jalur Rel Bengkong, Ditengarai di pasar Hewan Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Kota Bojonegoro juga masih digunakan ajang transaksi seks oleh PSK (Pekerja Seks Komersial) untuk mendapatkan tamu.
Dari penelusuran SuaraBojonegoro.com, bahwa terduga perempuan yang menjadi PSK di pasar Hewan ini jumlahnya tidak sedikit meskipun usia sudah menjelang tengah abad, tak tanggung tanggung mereka secara terbuka menampakkan diri didepan warung warung yang ada di pinggir jalan sebelah Selatan pasar Hewan.
Mereka para terduga PSK ini berasal dari berbagai daerah mulai dari Kabupaten Tuban, Blora dan Nganjuk, yang sengaja datang untuk mengais rejeki dari menjajakan Cinta sesaat mereka.
Salah satunya sebut saja ‘Sri’ perempuan usia 50 tahun asal Nganjuk ini terang terangan menawarkan diri pada orang yang berada di sekitar pasar Hewan yang memang sengaja untuk mencari kesenangan.
Sri mengaku sering pulang pergi ke tempat asalnya di Nganjuk dan memilih di Pasar Hewan karena aman jarang ada Razia baik dari Satpol PP maupun kepolisian. “Saya sudah lama disini, dan menempati kamar itu,” Kata nya kepada SuaraBojonegoro.com, saat ditemui pada Kamis (19/7/19) pukul 02.00 WIB dini hari tadi.
Dikatakan juga jika sore memang jarang menampakkan diri, tapi mereka mengaku berani keluar kamar untuk mencari lelaki hidung belang pada lewat tengah malam, karena di rasa aman. “Kalau tengah malam Aman mas,” Jelasnya.
Selain Sri juga banyak perempuan lainnya yang diduga PSK juga berada dipinggir jalan untuk menanti kedatangan pria hidung belang yang sengaja datang untuk mereka.
Beberapa Masyarakat menanggapi dengan keberadaan adanya diduga PSK dipasar hewan berharap ada penertiban dari pihak pemerintah, karena selama ini jarang sekali ada operasi di tempat tersebut.
“Mohon untuk bisa ditertibkan karena dikhawatirkan kan bisa menganggu ketertiban apalagi sekarang ini sangat rawan penyakit HIV, ” Kata Nurhayati warga kelurahan Ngrowo saat di wawancarai SuaraBojonegoro.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Yayuk warga Campurrejo, bahwa pemerintah juga harus bijaksana mengambil langkah menangani persoalan tersebut, karena memang mereka mencari pekerjaan, namun juga ada dampak negatifnya, sehingga penertiban juga harus dilakukan dan ada kebijakan yang baik dari pemerintah setelah ditertibkannya.
“Selama ini mereka di razia dan ditangkap, kemudian mereka kembali lagi, dan hal itu biasa, sehingga harus ada solusi yang kebih baik,” Kata Yayuk. (Sas*)