Serapan Minim, DPRD Sebut Kinerja Pemkab Buruk

Reporter : Sasmito

SuaraBojonegoro.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, menyebut kinerja Pemerintah Kabupaten Bojonegoro buruk dalam menjalankan pembangunan terkait minimnya serapan APBD Tahun 2019.

“Bagaimana bisa, di semester pertama ini serapan anggaran baru terserap 16 persen,” kata Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto, Senin (10/6).

Menurutnya, anggaran sebesar Rp4,6 triliun didalam APBD tahun ini bisa terserap maksimal untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat. Jika kondisinya seperti sekarang ini, bagaimana bisa kesejahteraan masyarakat meningkat.

“Dampak yang dirasakan sudah terasa di masyarakat sekarang ini,” tegasnya.

Minimnya serapan anggaran oleh SKPD sekarang ini akan berinbas pada rendahnya daya beli masyarakat dan juga menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Baca Juga:  Sekdes Deling Ditahan Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Terkait Dugaan Korupsi Keuangan Desa

Sementara itu, Kepala BPKAD, Ibnoe Soeyoeti, mengaku, jika sampai saat ini serapan anggaran baru sebesar 16 persen lebih dari pagu APBD 2019 sebesar Rp4,6 triliun.

“Hasil evaluasi memang ada beberapa SKPD yang masih proses lelang dan proses lainnya untuk menghindari tuntutan hukum,” Pungkasnya.

Dia menyebutkan, jika ada aturan yang menyebutkan jika pada triwulan kedua tidak mencapai 30 persen maka, akan terkena Surat Utang Negara dengan adanya pemotongan anggaran dari pusat

“Kenapa buruk, itu karena duit sebesar itu harus nya sudah terserap lebih dari 16 persen,” tukasnya.

Ada apa dengan Pemkab itu, apakah ada perencanaan yang kurang matang, atau alasan lainnya. Masa untuk menjadi buruh tani saja susah.

Baca Juga:  Proyek Pembangunan Jalan Kabupaten Bojonegoro Dihentikan Sementara

Menurut pria yang juga Politisi Asal Partai Demokrat ini,  bahwa Masyarakat juga menunggu wujud uang Rp4,7 trilliun, implementasi wujud nyata Bagi masyarakat belum bisa di rasakan,
“Mestinya program program prioritas Bupati yang sudah di sepakati dalam APBD segera di laksanakan, karena Ini sudah masuk bulan juni pertengahan,” Pungkasnya.

Sukur juga khawatir jika ada program program yang bagus yang sudah di rencanakan akan Tetapi pelaksanaannya tidak bisa maksimal, dan diperkirakan ini bisa menjadi hal yang kurang baik, dan akhirnya kasihan Rakyat Bojonegoro. (Sas)

*)Foto: Dok. SuaraBojonegoro