suarabojonegoro.com – Minggu pagi Pak Tris Pinggiran salurkan air bersih di Desa Balongcabe, Kecamatan Kedungadem (24/09/2017). Setidaknya dua truk tangki berisi 5000 liter air bersih didatangkan untuk membantu warga terdampak kekeringan.
Memasuki musim kemarau, memang banyak daerah di Kabupaten Bojonegoro yang secara rutin berpotensi mengalami kekeringan. Data BPBD menunjukan setikdaknya ada 62 Desa dari 12 Kecamatan yang rawan mengalami krisis air bersih. Desa Balongcabe salah satunya.
Terparkir di depan salah satu rumah warga, kedua truk air bersih langsung di sebu warga. Warga datang dengan membawa jerigen kapasitas 20-30 liter, serta ember besar. Mereka tampak antusias sekali dengan kegiatan ini.
Sumur-sumur milik warga memang sudah menipis debit airnya. Bahkan beberapa diantaranya sudah benar-benar kering. Untuk memenuhi kebutuhan air harian mereka harus berbagi di sumber air milik warga lainnya. Bahkan diantaranya harus mengambil air ke desa-desa tetangga yang masih lancar sumber airnya.
Atas kekeringan yang kerap datang, Pak Tris Pinggiran mengajak warga untuk menjadikan momentum ini sebagai pelecut semangat berkarya. Karena kekeringan juga menjadi sarana untuk lebih dekat kepada Tuhan.
“Mari Kita tetap bersyukur atas apa saja yang telah teranugerahkan. hujan atau pun kekeringan, semua adalah sekenario Allah SWT untuk mendekatkan kita kepadanya” Pungkas Pak Tris yang ikut berbaur dalam antrian warga.
Pak tris berpesan, dengan kekeringan ini menuntut kita untuk lebih kreatif bekerja. Manusia sudah dibekali akal yang luar biasa. Warga bojonegoro harus bahu membahu berkarya mengatasi darurat kekeringan yang hampir setiap tahun melanda.
Desa Balongcabe dihuni oleh kurang lebih 3.000 jiwa. Warganya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Dengan mengandalkan sumur yang ada di sawah-sawah. Dengan adanya kemarau ini, aktivitas pertanian menjadi terhambat. Banyak sawah-sawah yang tidak tergarap akibat tidak adanya pasokan air. Bahkan untuk kebutuhan harian rumah tangga sekalipun.
Mendapat bantuan air bersih, warga mengaku senang. Mereka akan menggunakan air bersih ini untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci dan mandi. (Wan/Lis)