SuaraBojonegoro.com – Selama Kampus Ungu, STIKes ICsada Bojonegoro berdiri, pelaku usaha di sekitar kampus yang ada di Jalan Dr. Wahidin Kota Bojonegoro banyak menuai berkah. Oleh karena itu, pihak kampus menggelar silaturrahmi dengan mitra usaha dan perwakilan masyarakat, Jumat (5/4/2019).
Acara yang digelar di auditorium kampus digelar santai dengan konsep Family Gathering bertujuan untuk membangun sinergi Kampus Ungu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar.
Banyak pemilik usaha yang hadir dan selama ini menjadi langganan kampus, diantaranya pemilik kos-kosan, toko ATK, fotokopi, percetakan, souvenir, cathering, konveksi hingga toko sepatu. Selain itu, tampak hadir pula Lurah Kepatihan Kecamatan Kota, Ketua RT, Kepala Desa Sumberagung Kecamatan Dander dan Kader Desa yang digunakan sebagai tempat KaBi (Keluarga Binaan).
“Kegiatan ini untuk lebih dekat dengan masyarakat sekitar, terutama pelaku usaha,” kata Ketua STIKes ICsada, Hasan Bisri, SE., MSA.
Ternyata sangat positif tanggapan mitra yang selama ini perekonomiannya turut membaik setelah adanya Kampud Ungu. Mereka juga memberikan masukan-masukan luar biasa untuk kampus.
Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu diawali dengan pemeriksaan kesehatan untuk semua undangan dan dilanjut GerMas (Gerakan Masyarakat) anti stroke sebagai edukasi kesehatan. Setelahnya, dilanjutkan dengan diskusi mengenai manfaat Kampus Ungu STIKes ICsada Bojonegoro terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Diskusi berlangsung dalam dua kelompok besar yang masing-masing di pimpin oleh Ns. Yusuf Efendi, M.Kes dan Devi Endah Saraswati, SST, M.Kes.
“Sejak berdirinya kampus di Kepatihan ini membawa dampak postif bagi perekonomian disini. Seperti banyaknya usaha kos-kosan warga, warung makan, kopi sampai fotokopi. Semuanya ramai,” kata Lurah Kadipaten, Joko.
Senada, Kepala Desa Sumberagung, Kecamatan Dander, Abdul Manan menambahkan, perkembangan Kampus Ungu juga langsung menyentuh masyarakat. Seperti adanya ICsada Nursing Center di Desa Sumberagung. Apalagi, setiap tahunnya ada kegiatan mahasiswa yaitu KaBi (Keluarga Binaan).
“Semua itu berdampak langsung bagi perilaku hidup bersih dan sehat warga,” jelasnya. (Red/Lis)