SuaraBojonegoro.com – Dengan tercapainya hasil produksi Minyak dan Gas Bumi Bojonegoro yang mencapai 215.999 barel perhari pada Tribulan III 2018 merupakan capaian yang sangat tinggi, sehingga pada tahun 2019 Bojonegoro diprediksi menjadi penyangga energi nasional sebesar 30%.
Disampaikan oleh Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah saat
Lokakarya Tata Kelola dan Masa Depan Industri Migas, bahwa Bagi Bojonegoro pendapatan minyak ini merupakan bagian struktur di APBD melalui Dana Bagi Hasil Migas (DBH Migas), dan besaran DBH Migas ini tergantung 3 (tiga) komponen yakni Total Produksi, ICP (Harga Minyak Dunia) dan Kurs
“Adanya kesemuanya tersebut harus dicermati oleh pemerintah kabupaten Bojonegoro”, tuturnya saat memberikan sambutan diacara Lokakarya di Hotel Aston Bojonegoro, Senin (10/12/18).
Selanjutnya Bupati Anna menambahkan sebagai gambaran APBD 2019 diawal bulan nopember mendapatkan tambahan dana bagi hasil migas sebesr 1,2 Trilyun yang sebelumnya kami tetapkan dibulan oktober sebesar 3,5 trilyun, sehinnga total APBD Bojonegoro Tahun 2019 mencapai 4,7 Trilyun dan penggunaan anggaran tersebut kami tuangkan dalam RPJMD 2018 – 2023, denganl program-program yang telah kami tetapkan.
Kegiatan Lokarkaya yang diikuti 50 peserta ini dari unsur organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaan Tuban dan Bojonegoro ini bertujuan berbagi informasi dan gagasan dengan para pemangku kepentingan (khususnya para pemuda yang bergabung di Organisasi Kemasyarakatan Pemuda – OKP, aktivis mahasiswa intra dan ekstra kampus) tentang pengelolaan migas di Indonesia dan lebih spesifik di Kabupaten Bojonegoro – Tuban).
Hadir dalam acara itu pula Kepala Bakesbangpol Drs. Kusbiyanto, Didik Setyadi – Kadiv Formalitas SKK Migas yang serkaligus sebagai nara sumber dan Erwin Maryoto – VP Public Affairs EMCL juga sebagai nara sumber. (SB/Lis)