suarabojonegoro.com – Pergaulan bebas sekarang sudah menjadi tradisi di kalangan remaja. Banyak remaja yang cenderung belum keren kalau belum bebas. Pemikiran yang seperti ini harus kita musnahkan karena jika kita biarkan nantinya akan membawa remaja ke masa depan yang suram. Ada pula kelompok-kelompok pergaulan bebas yang terbentuk di luar kenakalan remaja seperti minuman keras, balap liar, narkoba, dan sebagainya. Remaja sekarang bisa terjerumus ke dalam kelompok-kelompok seperti ini dikarenakan oleh beberapa faktor. Baik faktor eksternal maupun internal.
Faktor internal muncul dari dalam diri remaja tersebut. Misalnya keinginan remaja untuk terlihat keren di depan teman-temannya namun faktor ekonomi tidak mendukung sehingga menimbulkan depresi. Faktor eksternal muncul dari luar diri remaja atau dari pergaulan yang salah. Seperti faktor lingkungan masyarakat, keluarga dan teman-temannya. Di sini keluarga sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang remaja. Keluarga menjadi penentu seorang remaja untuk berperilaku yang baik atau buruk di kalangan masyarakat. Seorang remaja akan berperilaku baik di luar rumah apabila keadaan atau situasi dan didikan kedua orang tua dari kecil menanamkan perilaku yang positif. Misalnya, seorang remaja terlahir dari kalangan keluarga yang harmonis dan didikan kedua orang tuanya baik dan tidak mengekang remaja tersebut, maka seorang remaja tersebut akan beradaptasi dengan baik di lingkungan sekitarnya.
Sebaliknya apabila dari kalangan keluarga yang berantakan, orang tua yang selalu bertengkar di depan anak-anaknya, sibuk dengan pekerjaan dan mengabaikan anaknya, maka seorang anakpun akan terbawa emosi, stres, lalu anak tersebut akan mencari kebahagiaan dan kenyamanan yang ada di luar rumah. Apalagi seorang remaja tersebut biasanya masih membutuhan kasih sayang, cinta dan perhatian dari kedua orang tuanya. Hal seperti ini mungkin dianggap sepele namun untuk kalangan remaja itu sendiri perhatian, kasih sayang dan cinta orang tua itu penting. Hal ini berdampak besar untuk kalangan remaja. Apabila hal demikian tidak diperoleh remaja di dalam keluarga maka timbul hasrat dan keinginan dalam diri seorang remaja untuk memenuhinya dengan berlari menuju pergaulan bebas.
Selain keluarga lingkungan sekitar tempat tinggal juga merupakan salah satu faktor penentu dalam pertumbuhan seorang remaja. Lingkungan masyarakat yang baik akan membawa dampak baik pula namun lingkungan yang tidak baik akan membawa remaja tersebut ke jalan yang tidak baik juga. Seorang remaja itu masih memiliki sisi sensitif dan (labil) belum bisa ditebak tingkat emosionalnya atau kedewasaannya. Hal tersebut dapat mengganggu psikologinya yang menyebabkan seorang remaja tertekan dan pada akhirnya terlibat dalam pergaulan bebas. Teman sebayanya juga merupakan faktor utama dalam pertumbuhan seorang remaja. Teman yang baik adalah teman yang tidak mempengaruhi temannya untuk melakukan hal negatif melainkan melakukan hal yang positif. Seorang remaja sangat mudah terpengaruh terutama untuk anak muda yang tidak berpendidikan dan mudah dibujuk.
Berdasarkan realita yang ada banyak remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas baik yang kecanduan narkoba, mengkonsumsi minuman keras, keluyuran di tengah malam, melakukan hubungan seksual, berjudi dan sebagainya. Pergaulan bebas menimbulkan masalah yang harus dihadapi oleh seorang remaja misalnya putus sekolah, hamil di luar nikah, pernikahan usia dini, pengangguran, depresi tekanan batin dan stres berkepanjangan.
Sebagai masyarakat yang baik, kita perlu membantu para remaja untuk meminimalkan kasus-kasus yang disebabkan oleh pergaulan bebas. Salah satu solusinya yaitu dengan membangun tempat rehabilitasi bagi remaja-remaja yang terlanjur kecanduan narkoba dan miras. Selain itu kita dapat melakukan sosialisasi mengenai resiko dari pergaulan bebas tersebut. Solusi lain yang dapat dilakukan oleh para masyarkat yaitu dengan membentuk organisasi-organisasi masyarakat yang dapat membentuk karakter seorang remaja menjadi lebih baik dan mengakhlakkan iman remaja.
Untuk orang tua yang bertanggung jawab kepada anak kita harus memberi perhatian khusus kepada anak. Selain orang tua, teman juga berperan penting untuk remaja misalnya jika ada teman yang melakukan hal yang buruk seharusnya kita mengingatkan atau memberi masukan yang baik untuk teman yang salah dalam pergaulan atau kita saling menuang cerita kepada teman supaya kita dapat menambah pengalaman yang dapat kita ambil sisi positifnya. Hal ini dapat mendukung pembentukan diri seseorang remaja. Yang menjadi penentu utama adalah kepribadian atau diri remaja itu sendiri. Sebagai remaja yang baik penerus generasi bangsa kita harus mampu mengenal diri kita sendiri, mencintai apa yang ada dalam diri kita sendiri .(*)
*) Penulis adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Bojonegoro. Tinggal di Blora. Alumni SMA N 2 Blora.