Reporter : Bima Rahmat
SuaraBojonegoro.com – 9 pengurus PAC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bojonegoro yang diklaim akan melaporkan pengurus DPC ke polisi terkait laporan keuangan partai ternyata tidak benar. Hal itu disampaikan Muhammad Hasyim selaku Ketua PAC PPP Kecamatan sugihwaras pada senin (20/12/2021).
Dengan ditemani beberapa pengurus PAC dari kecamatan lain, Hasyim mengklarifikasi bahwa pihaknya dari 9 PAC tidak tahu menahu terkait hal tersebut.
Ia meminta namanya tidak dikaitkan lagi dengan adanya konflik ditubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Apalagi ada isu rencana pelaporan ke ranah hukum.
” Nama saya jangan dibuat seperti itu, karena apa? PAC PAC juga tidak tahu semua,”harap Hasyim.
Hasyim akhirnya berani angkat bicara pasalnya setelah didiskusikan dengan PAC lain, tidak bagus kalau sesama pengurus terjadi konflik dan bahkan mencuat ke publik.
Ia menegaskan terkait dukunganya kepada mbah Naryo, itu sebatas pencalonan dalam agenda Muscab. “hanya itu saja, setelah itu kita sudah selesai, terkait siapa yang jadi itu kita serahkan ke DPW dan DPP,” Imbuhnya.
Menanggapi terkait isu pelaporan yang kabarnya akan dilakukan oleh 9 PAC pihaknya mengaku tidak tahu menahu dan hal tersebut biarlah urusan mbah Naryo sendiri. “Kalau masalah pelaporan saya tidak tahu, itu nanti urusan mbah naryo, pokoknya kita tidak tahu,” Jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Formatur terpilih dalam Muscab PPP Bojonegoro Choirul Anam menyampaikan ada isu yang beredar hari ini bahwa diklaim 9 PAC akan melaporkan DPC ke polisi. Menurutnya hal itu bukanlah karakter dari pengurus PPP.
9 PAC yang dimaksud sudah melakukan konfirmasi ke pihaknya bahwa tidak pernah memberikan kuasa kepada siapapun untuk memelaporkan apapun terkait hasil Muscab.
“Kita sudha clear tidak ada masalah, kalah menang itu biasa,”ujar Choirul Anam.
Menanggapi adanya rencana laporan Choirul Anam memohon agar permasalahan politik tidak dibawa ke ranah hukum.
Seperti 11 PAC yang dilaporkan, sudah diajak oleh pengurus DPC untuk mendatangi DPW.
Dan DPW tegas mengatakan bahwa permasalahan tersebut ada di ranah politik. Dan kiranya tidak diseret menuju ranah hukum. “Dukung mendukung itu biasa, masak kalau dukunganya berbeda dilaporkan? Kan tidak begitu,” Tegasnya.
Choirul Anam menambahkan, perlu diketahui bahwa Muscab PPP saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Muscab saat ini adalah memilih formatur bukan ketua.
Formatur itu yang membentuk susunan kepengurusan, itu yang akan dibawa ke DPW dan ke DPP. “Persoalan SK, ya DPP yang tahu,” Pungkasnya. (Bim/Red)