SUARABOJONEGORO.COM – Dugaan kuat seorang pria bernama Gondoarum (27) Warga Desa Tanggir, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang nekat mengakhiri hidupnya dengan tragia, diduga akibat perjodohan dan kemudian merasa tidak nyaman dengan kehidupan yang dijalani.
Gondoarum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, dan sebelumnya korban meninggalkan sepucuk surat untuk kedua orang tuanya, yang di tulis dengan bahasa jawa yang ditemukan oleh Orang Tua Korban dan diberikan kepada petugas.
Berikut isi surat korban: “Mak, Pak, sepurane aku berbuat koyo ngene, dari pada engko aku dadi rumatanmu lebih baik aku mati dari pada aki di santet, bapak angkatku gara gara di jodohno, mungkin barangku, kain mori, surat tanah, omonge dibakari kabeh, iki no telfne 082255xxxxxx, iki kode hpku. Gara gara jodoh jodohan aku digawe soro, aku minta maaf urung iso gawe senenh keluarga”
Dalam surat tersebut korban sebelum mengakhiri hidupnya juga menuliskan PIN dua ATM dan mengatakan bahwa dirinya belum Gajian untu ATM BRI dan menuliskan bahwa di ATM BNI ada isi uangnya. Surat tersebut ditulis oleh korban dengan keterangan nama dirinya yaitu Gondo A.
Kasubbag Humas Polres Bojonegoro AKP Mashadi menjelaskan bahwa korban ditemukan gantung diri oleh saksi Lashadi dan Suparti orang tua korban, saat mereka pulang dari hajatan keluarga di Desa Sumberejo. Kamis (28/6/28).
Lashadi sempat memarkir motor di samping rumahnya, sedangkan Suparti langsung masuk ke dalam, pada saat membuka pintu dan berjalan menuju ruang tengah saksi mendapatkan korban sudah dalam keadaan gantung diri.
“Orang tua korban langsung berteriak histeris dan memibta tolong melihat kejadian tersebut,” Kata AKP Mashadi.
Kemudian tetangga korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak perangkat desa dan kemudian diteruskan ke Polsek Malo. Petugas kepolisan langsung melakukan pemeriksaan atas meninggalnya korban.
“Korban diduga murni bunuh diri, dan pihak kepolisian masih mendalami motif kenapa korban nekat bunuh diri,” Jelas Mashadi.
Tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan ditubuh korban setelah dilakukan pemeriksaan oleh Poliso dan petugas medis. (Zam/Red)
Kontributor: Zamroni