5 Oknum Wartawan Diduga Memeras Ditahan Polres Bojonegoro

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Satreskrim Polres Bojonegoro, telah mengamankan lima terduga pelaku pemerasan terhadap warga Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Kasatreskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah, dalam pers rilisnya menjelaskan bahwa dari 17 pelaku peran ke lima tersangka inilah sebagai dalang atau otak pemerasan. Rabu (03/01/24).

“Mereka (pelaku.red) telah kami amankan saat berada di Pulau Bali,” katanya.

Dari para terduga pelaku pemerasan tersebut, akan dimintai keterangan lebih lanjut terkait dengan pemerasan terhadap pengusaha tersebut. Kasatreskrim Polres Bojonegoro, menuturkan para pelaku ini mengancam pengusaha minyak di Kecamatan Kedewan dengan mengancam apabila tidak diberi uang 100 juta maka para tersangka ini melaporkannya ke Polres Bojonegoro.

Baca Juga:  Petugas Gabungan di Bojonegoro Lakukan Pengamanan Bersama Adanya Kenaikan BBM

“Awalnya mereka (tersangka.red) meminta 100 juta kemudian ditawar 60 juta dan deal nya 30 juta,” ujarnya.

Dari hasil pemerasan tersebut para tersangka kemudian membagi masing-masing orang mendapatkan uang bervariasi tergantung perannya masing-masing yakni 1.000.000, 1,200.000 selain itu para tersangka ini selanjutnya menghabiskan uang hasil pemeriksaan tersebut dengan jalan-jalan di pulau Bali di akhir tahun 2023.

“”Masing-masing mendapatkan uang sesuai perannya masing-masing,” pungkasnya.

Seperti yang diketahui dugaan permintaan sejumlah uang atau dugaan pemerasan terhadap seorang pengusaha olahan Minyak mentah bernama Nuralim warga Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang ditengarai dilakukan oleh Belasan Oknum yang mengaku sebagai wartawan, yang sebelumnya datang ke sebuah lokasi pengolahan minyak mentah milik Nuralim.

Baca Juga:  Hari ini, Polres Bojonegoro Gelar Vaksin di Wilayah Sumberrejo

Kepada awak media Nuralim mengaku sebelumnya didatangi sebanyak 11 Oknum yang mengaku sebagai Wartawan dan pada saat itu ada juga seseorang yang menggunakan celana loreng seperti Anggota TNI (Tentaran nasional Indonesia) namun belum diketahui dari satuan mana. (Bim/red).