19 Desa Di Bojonegoro Alamai Kekeringan, BPBD Gelontor Air Bersih

Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, hari ini mendistribusikan 47 rit air bersih. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bojonegoro, terdapat 19 Kecamatan dan 74 desa yang berpotensi mengalami kekeringan di tahun 2019 ini. Jumat (02/09/19).

Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia, menyatakan bahwa sejak dua pekan ini, BPBD sudah melakukan pendistribusian air bersih di beberapa titik diwilayah Kabupaten Bojonegoro yang terdampak kekeringan.

“Sampai dengan akhir juli terdapat 19 Desa di 11 Kecamatan yang sudah mengirimkan surat kepada BPBD untuk mendapat pasokan air bersih,” katanya.

11 desa tersebut diantaranya yakni Desa Pejok Kecamatan Kepohbaru, Desa Ngeper Kecamatan Padangan, Desa Kedungsari, Bakulan dan Pandantoyo Kecamatan Temayang. Desa Bareng dan Siwalan Kecamatan Sugihwaras. Desa Gamongan Kecamatan Tambakrejo.

Baca Juga:  Berkah Penjual Alas Duduk, Raup Untung Diwaktu Singkat Saat Night Carnival

“Sedangkan untuk Kecamatan Ngraho kekeringan melanda di 3 desa yakni Desa Sugihwaras, Luwihaji dan Nganti. Desa Sukowati Kecamatan Kapas, Desa Pelem Kecamatan Purwosari. Kecamatan Sumberejo meliputi Desa Tlogohaji, Sumberharjo dan Kayulemah. Desa Sambeng dan Kasiman Kecamatan Kasiman dan Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu,” ujarnya.

Adapun daerah yang mengajukan permintaan air bersih sudah terlayani semuanya sesuai jadwal yang telah dibuat BPBD. Rata rata 3-4 drooping air bersih sudah dilakukan diwilayah desa-desa tersebut. sampai dengan hari ini, menurut Nadif Ulfia, BPBD sudah mengirimkan 47 rit air bersih.
Dikatakan bahwa, BPBD ditahun 2019 ini mengalokasikan anggaran 200 juta rupiah untuk air bersih atau sekitar 500 tangki air bersih.

Baca Juga:  Penghargaan Dari PWI Bojonegoro Kepada Nara Sumber Dan Mitra Pers

“Selain itu diterapkan pula sistem tandon didesa terdampak kekeringan sehingga memangkas waktu dan meningkatkan jangkauan titik distribusi,” tambahnya.

Selain itu BPBD akan melayani pengiriman air setelah adanya surat permohonan dari desa dengan mengetahui kecamatan.

“Jadi yang saat ini mendapatkan dropping air bersih adalah desa desa yang telah mengajukan permintaan,” pungkasnya. (Bim/red).