Reporter : Lina Nur Hidayah
SuaraBojonegoro.com – Objek Wisata Kayangan Api memiliki tiga Pesona dan keunikan yang dapat dinikmati pengunjung saat liburan panjang lebaran tiba. Destinasi kayangan api memiliki 3 keunikan yang pertama sumber api abadi yang tak kunjung padam, yang kedua keberadaan air Blukuthuk atau air belerang yang konon memiliki banyak manfaat dan yang ketiga pohon cinta yang mitosnya untuk melanggengkan hubungan percintaan.
Adanya pesona destinasi sumber api abadi yang menjadi andalan Kabupaten Bojonegoro ini, sudah lama membooming di dunia pariwisata bahkan objek wisata tersebut sudah dikenal hingga mancanegara. Mengenang sejarahnya, Kayangan api terletak di kawasan hutan Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Wisata yang identik dengan sumber api abadi merupakan fenomena alam
geologi berupa gas alam yang keluar dari dalam tanah yang konon, Kayangan api sebagai tempat pertapaan dan pembuatan pusaka Mbah Kriyo Kusumo atau Empu Supa pada zaman Majapahit. Kamis (3/04/2025)
“Kayangan Api merupakan sumber api yang tak pernah padam dan sebagai tempat pertapaan Empu Supa pada zaman Majapahit, dan di lokasi ini juga ada air belerang/air Blukuthuk yang memiliki manfaat dapat menyembuhkan penyakit, dan yang ketiga pohon cinta yang memiliki dua akar yang menyatu dalam satu pohon, “Kata Parlan Juru Kunci sekaligus pemandu wisata.
Diketahui, tiga pesona dari Kayangan api memang sudah tak asing lagi sejak dahulu namun dari tahun ke tahun keberadaan wisata ini semakin berkembang dengan berbagai pembangunan baru. Salah satunya, destinasi ini sudah memiliki stand untuk berjualan di dalam wisata sehingga selain memberikan dampak yang positif bagi para pedagang, wisatawan dengan mudah dapat menikmati jajanan dan oleh-oleh yang berada di area wisata.
Pesona yang kedua air blekutuk atau belerang konon air ini memiliki manfaat sebagai penyembuhan penyakit kulit. Air ini juga memiliki keunikan terlihat panas namun jika dipegang air tersebut terasa dingin dan sedikit berbau.
“Pertama kali kesini terkejut ada api tak kunjung padam, ada air blekutuk dan pohon unik ternyata ada sejarahnya, senang banget bisa kesini dan tidak kapok, ” Kata Ilham Pengunjung dari Malang.
Tak kalah menarik pesona ketiga yakni pohon cinta, yang konon ditemukan pada tahun 1333 Masehi dan merupakan gerbang masuk kayangan api pada saat Empu Suko pindah ke hutan. Pohon yang memiliki dua akar dalam satu pohon ini dikenal masyarakat dengan sebutan pohon cinta yang mitosnya dan sebagian dipercayai pengunjung jika menulis nama pasangan di pohon ini akan melanggengkan hubungan asmara.(Lin/red)