Secangkir Kopi

oleh -
oleh
Oleh: Gampang Prawoto

suarabojonegoro.com –  “Mangga silakan di minum”
pilih minuman apa saja yang kamu suka, yang namanya minuman tentu berupa cairan dan dapat di minum. Apakah itu dingin hangat atau panas itu masalah suka atau kurang suka dan berdomisili pada ranah selera yang berkedudukan pada pribadi masingmasing.

Sekedar contoh minuman yang paling di gemari masyarakat kita dari remaja, dewasa hingga kalangan tua minuman itu bernama kopi. Kopi minuman yang sangat sederhana bahkan semua orang bisa membuat tidak lakilaki atau perempuan, semua  orang bisa membeli, dan harganya terjangkau. Apasih istimewanya kopi hanya bubuk dari biji kopi yang diaduk pada cangkir adonan sedikit gula dengan  tuangan air mendidih, jadilah kopi.

Dalam perkembangan kopi tidaklah sesederhana itu hanya kopi dan gula saja. Sebuah upaya memanjakan pelanggan penikmat kopi para kompeteter bisnis kopi baik yang menjajakan minuman andalannya baik yang  di warung warung tradisional, di atas trotoar, di emper toko, depan depan pasar, caffe warung moderen bernuansa klasik, sampai pada kelas borjuis di hotel hotel. Berlomba meracik sajian kopi untuk memuuncul rasa dan aroma  baru hingga menjadi trademark juga ikon cafe cafe itu  apalagi ditambah maraknya dunia internet antena antena wifi  berdiri tegak menyemarakkan warkop denga bertuliskan “free wifi ” warkop bermunculan tumbuh subur layaknya jamur di musim hujan. Dari persainga  sehat itu munculah berbagai macam jenis rasa, aroma kopi baru bahkan memunculkan warna warna kopi yang baru yang disesuaikan dengan rasanya seperti kopi susu, mocca, white koffe dan masih banyak lagi tak terhitung macamnya. Ada persaingan sehat ada juga persaingan kurang sehat, dalam persaingan ini bukan berarti kopinya kurang mantap melainkan lebih mantap dibandingkan kopi kopi lainnya bahkan orang orang bilang “kopi plus”  plus bukan berhadih teve, kulkas atau kipas angin namun dengan meningkatkan layanan  yang maksimal   ” layanan prima” dengan salam, senyum dan sapa terucap pada setiap orang yang mampir ngopi dari bibir mungil bergincu dan berbedak tebal,  berbaju dan bersayak mini hingga nampak pemandangan sedap sesedap aroma kopi malan, dengan dengan motto lihat boleh pegang jangan atau  pandang boleh  pegang lharus janjian.

Yang jelas apapun jenis dan namanya yang bernama kopi harus tidak meninggalkan bahan dasarnya kopi dan gula tidak kalah pentingnya yang menjadikan rasa menjadi kuat , nikmat, dan mantap yaitu dengan tidak meninggalkan cangkir merupakan ciri khasnya.

Bojonegoro,  27072017