Sampaikan Aspirasi Kondisi Rumah Isolasi di Tambakrejo, Pembuatnya  Minta Maaf Dihadapan Bupati

Reporter : Sasmito

SuaraBojonegoro.com – Video yang menunjukkan terkait kondisi minim fasilitas sebuah tempat isolasi pemudik untuk menanggulangi pandemik virus corona (COVID-19) oleh seorang warga pemudik bernama Taufik yang menempati rumah isolasi tersebut di SMP Negeri Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, yang akhirnya harus didatangi Bupati dan meminta maaf dan direkam dihadapan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan petugas Kepolisan serta TNI.

Dalam rekaman video tersebut si perekam bernama Taufik bermaksud menyampaikan Aspirasinya melalui video yang dibuatnya dan menyebutkan kondisi rumah isolasi tanpa adanya kasur dan makanan yang disediakan “Rumah isolasi SMP Tambakrejo, karantina sudah ada. Berapa orang nih mas? satu, dua, tiga, empat saya, lima istri saya ada ini di sini, perempuan satu orang,” kata pria di balik kamera itu sembari terus merekam. Sabtu (17/4/2020)

Sekeliling ruangan nyaris tanpa perabot atau fasilitas penunjang lain. Hanya ada alas tidur seadanya. Arah kamera lantas terhenti pada seorang perempuan tampak paruh baya mengenakan kaos biru dan masker.

“Kasur beli sendiri, makan beli sendiri,” lanjut Taufik tersebut, dia juga menyampaikan tidak mendapatkan makanan serta minum.

Baca Juga:  Polres Bojonegoro Dengan Semangat Astuti Gelar Donor Plasma Darah Konvalesen Untuk Bantu Penyembuhan Pasien Covid-19

Menanggapi hal tersebut Camat Tambakrejo, Hari Kristianto kepada media membantah para pendatang tidak diperlakukan manusiawi. dan menyatakan bahwa video viral tersebut tidak benar, dan lokasi isolasi pendatang tersebut untuk tiga Desa di wilayah Kecamatan Tambakrejo, dan fasilitas memang karena keterbatasan.

“Tidak benar seperti yang ada dalam video yang viral tersebut, kami lakukan para pendatang yang harus diisolasi secara manusiawi,” Kata Camat Tambakrejo pada wawancaranya pada inews.

Camat Tambakrejo juga mengatakan bahwa pihaknya selalu melakukan evaluasi untuk perbaikan layanan, Tetapi yang jauh lebih penting pesan yang harus disampaikan itu adalah bahwasanya ini semua di lakukan sebagai ikhtiar bersama. Itu untuk menjaga bahwasanya orang yang datang, orang yang mudik itu kita pantau benar keadaannya dengan petugas puskesmas juga supaya mereka itu aman, dan juga masyarakat terlindungi keselamatannya.

Disampaikan bahwa ada kesepakatan bersama Forpimcam Tambakrejo, Kepala Puskemkas Tambakrejo, dan kepala desa se Kecamatan Tambakrejo tentang prosedur penanganan pendatang pemudik/pekerja luar kota yang memasuki wilayah Kecamatan Tambakrejo.

Baca Juga:  100 ODP di Bojonegoro Selesai Pemantauan, 4 Positif Covid-19, PDP Nihil

Dalam salah satu poin prosedur itu menyebutkan, keluarga yang akan didatangi wajib menyediakan kebutuhan pendatang/pemudik/pekerja di luar kota yang menjalani isolasi (tempat tidur, peralatan mandi/cuci, makan dan minyum 3x sehari).

Namun setelah Video Yang direkam Taufik sempat Viral tersebut,Taufik di datangi Bupati Dan didampingi aparat Forpimca setempat yang juga mengecek kondisi rumah isolasi tersebut, dan kemudian muncul video lagi pada hari minggu (19/4/2020) yang menyatakan bahwa Taufik meminta maaf pada publik dihadapan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Kapolsek Tambakrejo, serta Danramil dan Camat Tambakrejo.

Dalam rekaman itu, Taufik menyampaikan pernyataan minta maaf, “Saya Meminta maaf karena video yang viral kemarin, dan saya meminta rekan rekan untuk menghapus Vidio yang viral di medsos, kalimat yang terucap dari mulut Taufik dihadapan Bupati Bojonegoro dan direkam.

Taufik juga meminta maaf kepqda warga dan petugas Satgas Covid 19 di wilayah Tambakrejo atas beredarnya video yang dia buat. (Sas/Red)