suarabojonegoro.com – Rapat Koordinasi (Rakor) ujian pengisian perangkat desa serentak Kabupaten Bojonegoro tahun 2017 bertempat di Creative Room lantai 4 Gedung baru Pemkab Bojonegoro. Selain dihadiri oleh Kapolres Bojonegoro hadir sebagai perwakilan Pemkab Bojonegoro mewakili Bupati Sekretaris Daerah Drs. Soehadi Moeljono, MM, Wakil Ketua DPRD Syukur Pritanto, SE, Asisten I bidang Pemerintahan & Kesra Djoko Lukito, Camat Se-Kab. Bojonegoro, Kepala OPD dan Tim seleksi pengisian Perangkat Desa dari Pemkab Bojonegoro. Senin (23/10/2017).
Dalam kesempatan membuka rakor, Sekda Drs. Soehadi Moeljono, MM mengatakan bahwa diharapkan dalam pelaksanaan ujian perangkat desa nanti dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu ada langkah-langkah pasti yang dapat diambil terkait permasalahan yang dapat menggangu prosesnya. Kemudian, kepada Kepala OPD yang ditugaskan sebagai memonitor pelaksanaan ujian Perangkat Desa, Sekda berharap agar mengetahui batasan-batasan tugasnya dan melaporkannya.
“Semua yang terlibat harus mengetahui tugasnya masing-masing, sehingga semua dapat berjalan dengan baik”, ucap Sekda.
Asisten I bidang Pemerintahan & Kesra Djoko Lukito mengatakan bahwa dalam rangka menjaga kepercayaan dari masyarakat terkait pelaksanaan scanning atau koreksi hasil ujian yang dipusatkan di GOR Sekolah Model Terpadu (SMT) Kecamatan Kapas, Djoko Lukito mengaskan bahwa seluruhnya akan mendapatkan pengamanan dan pengawalan dari Pihak Kepolisian, Camat dan Koordinator Tim Desa tingkat Kecamatan. Selain itu juga, panitia akan melibatkan 3 orang dari peserta ujian.
“Kami akan libatkan seluruh komponen untuk menjaga agar proses ini mendapatkan kepercayaan dari masyarakat”, ungkap Djoko Lukito
Djoko Lukito juga menambahkan bahwa nantinya pelaksanaan scanning dan pengumuman hasilnya akan disiarkan langsung (live streaming) diseluruh media yang ada di Bojonegoro agar diketahui oleh masyarakat dan pelaksanaan ujian ditingkat Kecamatan akan di monitor oleh kepala OPD se-Kabupaten Bojonegoro. Kemudian Djoko Lukito juga mengingatkan kepada para Camat agar memberikan penjelasan kepada peserta ujian bahwa ujian ini ujian persaingan bukan seperti ujian anak sekolah, maka peserta harus benar dalam mengarsir dalam mengisi data peserta, nomor peserta, maupun jawaban ujian dengan menggunakan pensil 2B.
“Tim tidak akan melakukan penebalan jika terdapat peserta yang masih kurang cara menjawabnya. Jadi, seluruh hasil ujian merupakan usaha dari para peserta masing-masing”, imbuh Djoko.
Sementara itu, dalam kesempatan ini pula Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., M.Si menjelaskan terkait ujian perangkat desa yang diikuti oleh 7.668 peserta, Polres Bojonegoro telah siap mengamankan dan mengawal proses ujian perangkat desa mulai dari proses penggandaan soal, pengambilan soal dari UNNES Semarang hingga di Bojonegoro, penyimpanan soal dan pendistribusial soal sampai dengan pelaksanaan ujian dan koreksi hingga diumumkan ditingkat Desa di tanggal 26 Oktober 2017 nantinya.
“Kami telah siap menerjukan 343 personilnya untuk mengamankan dan mengawal seluruh proses tahapan pelaksanaan Pengisian Perangkat Desa serentak Kabupaten Bojonegoro tahun 2017 ini dan bisa ditambah jika dibutuhkan”, jelas Kapolres.
Sedangkan menurut Syukur Priyanto, SE selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro berharap proses pengisian perangkat desa ini dapat berjalan lancar dan sukses dikarenakan hal tersebut menjadi dambaan masyarakat. Dari proses tersebut, Syukur berharap dapat menghasilkan SDM perangkat desa yang bagus, yang dapat membantu kinerja Pemerintah Desa.
“Semoga dengan adanya seleksi ini dapat menghasilkan SDM perangkat desa yang bagus”, kata Syukur.
Terkait informasi atau pemberitaan miring terhadap pihaknya di berbagai media, baik media cetak maupun online, Syukur Priyanto mengatakan hal tersebut sangat menggangu dalam proses pengisian perangkat ini oleh karena itu, pimpinan DPRD telah memanggil pihak-pihak yang terkait. (Ron)