Oleh: Drs. Sholikin Jamik, SH.
SuaraBojonegoro.com – Pemimpin dengan karakteristik otoriter dan diktator dapat menciptakan suasana pemerintahan yang represif dan tidak sehat, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan dampak negatif bagi masyarakat serta perkembangan demokrasi dan hak asasi manusia. Ini terjadi karena peminpin itu selalu merasa benar dan kacaunya lagi orang lain semua salah.
Ciri-ciri pemimpin otoriter dan diktator dapat di ukur berdasarkan fakta dan realita di bawah ini :
1. **Kontrol Penuh**: Pemimpin otoriter cenderung ingin menguasai semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat, termasuk lembaga-lembaga negara, media, dan organisasi sipil.
2. **Pembatasan Kebebasan**: Pemimpin otoriter pasti membatasi kebebasan sipil, seperti kebebasan berbicara, berkumpul, dan berorganisasi. Kritik terhadap pemerintah sering kali dilarang atau ditindak secara keras.
3. **Ketidakpuasan terhadap Oposisi**: Pemimpin otoriter tidak suka dengan oposisi politik dan sering mengambil langkah-langkah untuk menekan atau menghilangkan suara-suara yang bertentangan dengan pandangan mereka.
Itu semua sudah terjadi dan di rasakan sebagian besar bahkan mayoritas masyarakat Bojonegoro, simpul simpul publik yang di bangun untuk rumah rakyat di batasi aksesnya, maka 5 tahun kedepan jangan sampai terjadi lagi, mari memilih pemimpin yang ADEM, ASLI LUWIH APIK. (**)