suarabojonegoro.com – Sebanyak 678 mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) pagi hari ini menggelar ospek dan pengenalan Kampus bagi mahasiswa baru tahun 2017/2018 dengan tema “Dengan Ospek Mencetak Generasi Anti Korupsi”. Selain itu para mahasiswa juga diberikan pembekalan mental serta pembekalan bahaya anti narkoba. Sabtu (16/09/17).
Arief Januwarso selaku Ketua Yayasan Suyitno, kepada awak media berharap agar para mahasiswa Unigoro kedepan memiliki mental yang kuat serta mampu meminimalisir tindak korupsi.
“Kami berharap berharap mahasiswa baru memiliki mental yang kuat sehingga nantinya dapat menjadi generasi anti korupsi yang sangat merugikan negara. Unigoro mendidik mahasiswa untuk tidak melakukan korupsi,” katanya.
Dalam kegiatan ospek tahun 2017/2018 ini dihadiri oleh Kepala Pengadilan Negeri Kabupaten Bojoengoro, Muhaji SH., MH, sekaligus untuk memberikan pengarahan serat pembekalan bagi para mahasiswa baru tentang tindak pindana korupsi.
“Sebenarnya kita mengundang Kajati tetapi karena ada halangan. Kami sengaja menghadirkan pihak kejaksaan agar para mahasiswa baru benar-benar mempunyai mental anti korupsi,” tambahnya.
Sementara itu Muhaji, SH., MH dalam pengarahannya menyatakan bahwa dalam praktek korupsi terdapat 30 jenis dan diantaranya adalah
korupsi yang dapat menimbulkan kerugian keuangan Negara, suap menyuap dan penggelapan dalam jabatan. Kepada mahasiswa baru ini dirinya berharap ketika lulus kuliah dan bekerja jangan sampai para alumni Unigoro ini memanfaatkan kesempatan serta kekuasaannya yang dapat menimbulkan kerugian Negara.
“Jangan sampai tergoda dengan sesuatu hal yang dampaknya merugikan negara dan diri sendiri. Korupsi bisa terjadi karena aspek individu”, pungkasnya.
Dalam ospek mahasiswa tahun 2017/2018 ini diawali dengan penandatanganan sepanduk yang telah dibentangkan sebagai tanda bahwa generasi muda Unigoro anti korupsi. Dalam penandatangan tersebut diikuti oleh para undangan serta, staf kampus serta paa mahasiswa. (Bim/red).