Wali Kidangan Keturunan Raja Pajang, Penyebar Agama Islam di Bojonegoro

oleh -
oleh

Reporter : Putut Sugiarto

SuaraBojonegoro.com – Di Wilayah Barat Kabupaten Bojonegoro terdapat sebuah makam tokoh Agama Islam tersohor yang biasa dikenal dengan Wali Kidangan.
Beliau merupakan tokoh keturunan dari Kerajaan Pajang yang berperan penting dalam menyebarkan Agama Islam di wilayah Bojonegoro Bagian Barat.

Hingga kini banyak masyarakat yang mengunjungi petilasan tersebut, tidak hanya sekedar berdoa tetapi juga sebagai destinasi wisata religi, yang Berlokasi di Dusun Kidangan Desa Sukorejo, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro.

Wali Kidangan ini merupakan Ulama Besar dan Seorang Raden Keturunan dari Kerajaan Pajang, selain itu merupakan salah seorang penyebar Agama Islam di Kecamatan Malo dan masih ada erat kaitannya dengan silsilah asal muasal Desa Sukorejo.

Keberadaan makam Wali Kidangan sendiri berada diatas Pegunungan, sehingga untuk menuju lokasi makam kita harus berjalan kaki terlebih dahulu dengan menaiki sekitar 500 anak tangga.

Saat diperjalanan menuju lokasi
Makam kita akan disuguhi dengan pemandangan indah di sekitar berupa pohon jati dan rumpun bambu yang sangat rindang, tak heran jika tempat keberadaan makam Wali Kidangan terasa sangat sejuk dn asri yang menyatu dengan alam.

Lokasinya yang agak jauh dari pemukiman warga sekitar berjarak sekitar 22 km dari pusat Kota atau sekitar 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan membuat makam ini banyak dikunjungi orang.

Mereka yang datang ke Makam Wali Kidangan rata rata melaksanakan siarah dan memanjatkan doa, selain itu juga untuk nguri uri budaya dengan ingin mengetahui cara ingin mengetahui sejarah Wali Kidangan.

Sebelum masuk kedalam makam terdapat sebuah bangunan gubuk yang  terpampang ada kayu bertuliskan Mbah Kidangan, Selain itu jika mau masuk ke area makam, pengunjung diharuskan melepas sandal atau sepatu denga tujuan untuk menjaga kesucian di area makam.

Nama Mbah Wali Kidangan sendiri merupakan sebuah julukan dari masyarakat sekitar dan memiliki beberapa sebutan seperti Muali Dari Raden Sentono atau syeh Mukodar atau Pangeran Ali Ali atau Pangeran Narasoma sedangkan nama asli beliau sendiri hingga kini disamarkan atau belum diketahui lantaran menjaga kewaliannya.

Suryanto, Juru Kunci Makam Wali Kidangan ketika di wawancara awak media Selasa (28/03/2023)
menjelaskan bahwa beliau merupakan ulama besar yang sangat alim dari Kesultanan Pajang yang pad saat zaman dahulu Wali Kidangan ikut dalam perjuangan Kerajaan Pajang.

“Dahulu Kerajaan Panjang banyak orang alim yang memiliki kepentingan baik itu kepentingan politik maupun kepentingan lainnya, kemudian beliau sendiri melarikan diri untuk mencari ketenangan lantas bertapa atau menyendiri di puncak Kidangan hingga wafat”, ujarnya

“Beliau Wali Kidangan tidak berkenan disebutkan namanya, salah satu ciri khasnya beliau adalah Wali Mastur atau Wali yang menyembunyikan diri dengan kebiasaan beliau melaksanakan sebuah tirakat dengan cara menyendiri di tempat tersebut MK disebut oleh masyarakat dengan Wali Kidangan”, sambung suryanto.

Wali Kidangan masih ada kaitan erat dengan beberapa tokoh Wali penyebar Agama Islam lainnya, seperti Sunan Bonang, dan jika kita masuk ke are makam nampak 3 makam yang berjajar.

Makam Wali Kidangan berada tepat di sebelah selatan, sedangkan makam di sebelahnya adalah makam pra santrinya, dan setiap Bulan Suro dalam kalender jawa tepatnya hari Kamis Legi selalu di laksanakan Haul Wali Kidangan, selain itu  masyarakat sering melaksanakan tradisi seperti manganan atau sedekah bumi sata menjelang musim tanam dan musim panen raya.

“dan para pengunjung yang hadir selain dari Kabupaten Bojonegoro juga banyak yang dari luar kabupaten”, pungkasnya. (Put/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.