Stiker Dianggap Meresahkan, Sejauh Mana Kerusakan Pasar Tradisional Kota Bojonegoro?

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Beredarnya  Stiker di beberapa titik bangunan di pasar tradisional Kota Bojonegoro, membuat sejumlah warga pedagang pasar merasa resah dan juga membuat takut sejumlah pembeli di pasar, sehingga pedagang mengklaim jika adanya stiker yang bertuliskan ‘Bangunan pasar Rawan bencana / Roboh’ membuat pembeli dipasar menjadi khawatir.

Sejumlah pedagang menganggap tidak perlunya stiker tersebut, karena bangunan dianggap masih kokoh, atau baik baik saja, akan tetapi dari data yang dihimpun BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bojonegoro menyebutkan ada beberapa bangunan yang mengalami kerusakan di Pasar Tradisional Kota Bojonegoro yang berpotensi bahaya karena bisa roboh, sesuai stiker yang dipasang tersebut.

Ardhian Orianto, Selaku, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD kabupaten Bojonegoro menyebutkan bahwa pemasangan stiker rawan bahaya bencana tersebut dikarenakan ada titik titik bangunan yang mengalami kerusakan di pasar Tradisional, sehingga pemasangan stiker adalah bentuk peringatan sesuai dengan bagian tugas BPBD.

“Karena ada beberapa kerusakan yang terjadi di bangunan Pasar Tradisional, dan sudah menjadi kewenangan dan tugas BPBD untuk mengingatkan kepad masyarakat, jangan sampai masyarakat terdampak rawan tersebut,” Ujar Ardhian, Kamis (19/1/2023).

Dijelaskan juga bahwa saat ini Bojonegoro terdampak hidrometeorologi basah, potensi bencana hujan deras, tanah longsor dan angin puting beliung sangat tinggi, dan sudah terjadi sejak bulan Januari, Dan menjadi tugas BPBD untuk memberikan sosialisasi dan mitigasi akan potensi bencana yang bisa terjadi dalam rangka pengurangan risiko bencana.

“Seperti peringatan dengan stiker yang kami pasang di sekitar bangunan pasar yang mengalami lapuk dan rawan kerusakan,” Jelas Ardhian.

Sehingga dengan adanya kerawanan itulah pihaknya mengaku melakukan langkah peringatan, dan hal itu tidak hanya dilakukan dipasar saja, namun diberbagai daerah yang potensi bencana, kepada masyarakat diberikan sosialisasi dan himbauan agar waspada dan berhati hati, untuk mencari solusi bagaimana tidak terdampak.

Ada beberapa kerusakan di pasar Tradisional Kota Bojonegoro, menurut data BPBD Bojonegoro diantaranya adalah beberapa Kerusakan bagian atap, yang dapat membahayakan masyarakat pedagang dan pengunjung pasar, sehingga harus dilakukan antisipasi dan pengawasan.

Hal ini, BPBD berharap dipahami oleh masyarakat, sehingga dengan kondisi tersebut pihaknya menempatkan anggota BPBD dibeberapa tempat, seperti di pasar, guna mengantisipasi adanya kerawanan bencana yang terjadi, sehingga bisa cepat melakukan penanganan.

Disampaikan juga, peristiwa bencana sebelumnya juga terjadi di sejumlah wilayah seperti di Tambakrejo 8 rumah, sekar 187 rumah, sumberejo 8 rumah, kepoh baru 17 rumah baureno 6 rumah, sugihwaras 12 rumah, sudah ratusan rumah terdampak angin puting beliung. (SAS/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.