Tak Dapat Jatah Pupuk, Petani Desa Miyono Resah KarenaTetap Beli Di Pengecer

oleh -
oleh
*) Foto Ilustrasi.net

Reporter : Putut Sugiharto

SuaraBojonegoro.com – Petani di Dusun Katok RT 11/04 dan Butak RT 09/05 Desa Miyono, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, mengeluhkan sulitnya dapat pupuk bersubsidi, meski dapat harganya mahal itupun lewat pengecer, bahkan harga hingga mencapai Rp 450  ribu per paket (Urea dan Phonska).

Petani Dusun Katok RT  11/04 Desa Miyono Wiji (40) ketika di konfirmasi awak media Selasa 10/01/2023  menyampaikan bahwa mereka mengaku sudah 2 tahun ini tidak pernah kebagian pupuk bersubsidi, padahal mereka ini masuk bagian dari Kelompok Tani.

“Dulu kami masih dapat jatah pak, kebutuhan kelompok setiap musim tanam padi hampir 30 ton selalu terpenuhi, sekarang tidak dapat, miris mas setiap petani terkadang hanya dapat 1 sak urea, mahal ya tetap kita beli karena kebutuhan,” Ujar salah satu petani kepada media ini dan meminta agar namanya tidak dimediakan, Selasa (10/2023).

Beberapa petani menduga, bahwa kemungkinan ada permainan soal pupuk di Desa mereka, dan beberapa petani juga menenggarai banyak pupuk yang dijual keluar Desa mas, Petani Desa Miyoni juga berharap kepada instansi Pemerintah terkait untuk memberikan perhatian khusus terkait ketersediaan pupuk bersubsidi.

“Supaya pupuk bisa dirasakan oleh masyakarat yang benar-benar membutuhkan, khususnya petani kecil,” tambahnya.

Sementara Kepala Desa Miyono, Suratno ketika di konfirmasi awak media menyampaikan bahwa informasi itu tidak benar, semua sudah terpenuhi sesuai jatah, “Tanya saja sama orang butak dan Katok”, ujarnya.

Sementara dari pihak Dinas Pertanian melalui Retno selaku Kabid Sarpras menyampaikan bahwasanya penjualan pupuk bersubsidi keluar wilayah itu melanggar peraturan. (Put/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.