Ademos Gelar Pelatihan Kurasi Lontong Dolokgede, Trigger Baru untuk Hidupkan Kuliner Lokal Daerah

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Industri makanan dan minuman diproyeksi masih menjadi salah satu sektor andalan penopang sektor manufaktur dan ekonomi nasional. Peran penting sektor strategis ini terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas serta peningkatan realisasi. Untuk itu pemerintah berusaha menjamin ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan industri makanan dan minuman agar semakin produktif dan berdaya saing global. Apalagi sektor ini basisnya nilai tambah sehingga proses hilirisasi perlu dijamin. Di samping itu industri makanan dan minuman nasional semakin kompetitif karena jumlahnya cukup banyak. Tidak hanya meliputi perusahaan skala besar, tetapi juga skala Industri kecil dan menengah (IKM), bahkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Di Desa Dolokgede sendiri, ada 30 pelaku UMKM yang sebagian besar basisnya adalah pelaku usaha kuliner, dan 15 diantaranya adalah pelaku usaha kuliner lontong. Alih-alih lontong juga diproyeksi menjadi kuliner andalan Desa Dolokgede.

Untuk mewujudkan sektor usaha kuliner khususnya usaha kuliner lontong Desa Dolokgede menjadi sektor yang mampu memulihkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Desa, Ademos Indonesia yang selama ini aktif melakukan pendampingan kepada pelaku usaha dengan dukungan dari Sampoerna untuk Indonesia (SUI) menggelar pelatihan kurasi lontong Dolokgede di The Dozs (Dolok Cozy Space) Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro pada Rabu, 21 September 2022.

“Ada upaya yang harus terus dilakukan untuk melestarikan kuliner indonesia dan peningkatan upaya untuk mengurangi segala bentuk produk dan bahan baku Import. Dengan cara mensubstitusi produk dalam negeri yang mempunyai citarasa serta keunikan tersendiri. Di Dolokgede kita punya lontong yang rasanya juga tak kalah jauh dengan lontong diluar sana dan kuliner khas di tempat lain” Tutur Mas Dhory sapaan akrab ketua Ademos melalui sambutannya

Selain lontong, beragam menu kuliner lain juga memenuhi arena pelatihan, mulai dari bakso, pecel, mie ayam bahkan hingga kue tradisional yang sudah hampir luntur sebagai pilihan menu masyarakat saat ini yakni kue pleret.

Menurut salah satu peserta pelatihan berpendapat bahwa adanya pelatihan kurasi kuliner lontong ini cukup senang, bahkan tidak keberatan jika akan dilakukan pelatihan lagi kedepannya.

“Hari ini walaupun saya libur jualan saya senang bisa kumpul bareng dan ikut pelatihan, kita jadi punya semangat buat terus melestarikan kuliner lontong Dolokgede ini jadi menu favorit untuk semua orang”

Berikutnya, pelaku usaha kuliner Desa Dolokgede ini juga berbagi testimoni dan beraudiensi secara langsung bersama Ketua Umum Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Bambang Nurianto yang akrab disapa Chef Bamz, dalam sesi ini pelaku usaha mendapatkan pengetahuan mengenai cara penyajian makanan yang baik, memperkaya taste ala kuliner lokal dan juga cara platting dan mengemas produk makanan dengan prinsip hygiene sanitasi.

“Kalau sudah ngomong kuliner lokal, memang kita harus bicara ciri khas dan cita rasa. Lontong disini sudah punya ciri khas rasanya itu kuat. Jadi mungkin kedepannya bisa dipertahankan kualitas rasanya.” Tutur Chef Bamz

Menurut Ketua Ademos, dengan kita saling sinau bareng untuk merawat kawasan Dolokgede ini, tentu akan mengidupkan perekonomian dan menciptakan ciri khas kawasan Dolokgede yang punya banyak menu kuliner pilihan, Pungkasnya. (Red/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.