EMCL Bersama Yayasan Sri Sasanti Indonesia Berikan Pelatihan Pemasaran Digital Perempuan Bojonegoro dan Tuban

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Yayasan Sri Sasanti Indonesia menggelar pelatihan digital marketing bagi puluhan perempuan dari 15 desa di 6 kecamatan, Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Para perempuan perajut ini mendapat materi sekaligus praktek pembuatan materi konten untuk pemasaran selama dua hari bersama para praktisi dan pakar.

“Kegiatan ini bagian dari Program Perempuan Indonesia Merajut yang telah membina ratusan perempuan yang aktif merajut dan menambah pendapatan keluarga,” ucap perwakilan EMCL, Hasti Asih pada Kamis (14/7/2022) di Gedung UMKM Pemkab Bojonegoro.

Menurut Hasti, program Perempuan Indonesia Merajut (PRIMA) telah dilaksanakan sejak 2018 di 11 desa dari 6 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Setidaknya 200 perempuan perajut telah bekerjasama dengan fashion brand ternama dari manca negara.

“Hari ini kita latih mereka untuk bisa membuat dan memasarkan produk rajut sendiri,” imbuh Hasti.

Dia menjelaskan, program ini merupakan komitmen EMCL dalam pengembangan ekonomi perempuan di wilayah operasi. Berbagai penghargaan telah diraih program ini karena memberikan dampak nyata pada perubahan ekonomi dan sosial para perempuan.

“Kita mulai dari mental, hingga keterampilan agar para perempuan bisa lebih berdaya,” tegas Hasti.

Pendamping Program Yayasan Sri Sasanti, Raras mengatakan bahwa pada pelatihan ini, peserta diharapkan bisa membuat materi pemasaran online, mulai dari pemotretan produk, pembuatan video produk hingga editing dan posting. Selain itu, selama pelatihan peserta langsung membuat akun toko online dan memuat materi produknya di sana.

“Pelatihan ini lebih banyak prakteknya. Kita ingin setelah dari sini peserta bisa langsung jualan secara daring,” ucapnya.

Para pelatih dan pemberi materi latihan antara lain Adib Nurdiyanto, Ega Putri Novitasari, Dian Susanti, dan Eni Retnaningsih. Selama pelatihan, peserta aktif tanya jawab dan menguji coba fitur-fitur di pasar daring.

“Pemateri dan pelatih juga diharapkan bisa menjadi mentor dalam keseharian menjalankan bisnis online peserta,” ungkap Raras.

Model pelatihan dan pendampingan ini diharapkan bisa membangun mentalitas wirausaha para perempuan. Karena konsistensi dan ketahanan dalam berwirausaha memerlukan mentalitas yang mumpuni. Bukan hanya butuh modal dan keterampilan.

“Tentu upaya-upaya ini terus mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Kita terus berkoordinasi dan berkolaborasi,” pungkas Raras. (Red/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.