Meski Marak Transaksi Jasa Prostitusi Online, Eks Lokalisasi Kalisari Ternyata Masih Menerima Jasa Pelanggan

oleh -
oleh

Reporter: Putut Sugiharto

SuaraBojonegoro.com – Meskipun banyaknya aplikasi Digital yang dapat diunduh melalui Android yang menawarkan jasa Esek esek dan PSK melalui online, yang juga menempati di beberapa tempat kos dan Hotel di Bojonegoro, akan tetapi jasa Prostitusi langsung melalui tempat tempat tertentu juga masih marak di Bojonegoro, bahkan eks lokalisasi Kalisari yang bertempat di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro juga tampak masih beroperasi.

Dari Pantauan awak media di lokasi eks lokalisasi Kalisari, ternyata banyak Mucikari yang menawarkan jasa kepada awak media.

“Monggo mas udan udan lho, menawi butuh konco ” (Mari Mas Hujan Hujan lho apabila butuh teman tidur). ujar Sri (45)  pemilik warung kopi di eks lokasilasi Kalisari. Senin (6/7/2022).

Ketika di wawancara awak media, Sri menyebutkan bahwa di lokasi tersebut masih ada banyak cewek, usia mulai 24 sampai 40 an, “Tarif nya Rp150 ribuan mas, nanti di panggilankan mas di disana sambil menunjuk salah satu rumah lain, nanti main nya di sini,” dia juga menuturkan jika melakukan transaksi dalam salah satu kamar di dalam rumahnya, dia juga menawarkan jika hendak bermalam agar motornya di masukkan didalam warung agar tidak mencolok, “Ya harus sembunyi sembunyi, biar tidak mencolok, karena kita juga khawatir di razia petugas,” tambahnya.

Terlihat dari penyampaian Sri tersebut diatas memang masih banyak para pria hidung belang yang datang dan yang berkencan disitu, harga kopi dan minuman soft drink saja juga sangat mahal.

Warga setempat yang enggan namanya dimediakan, memang merasa risih atas masih aktifnya eks lokalisasi yang pernah ditutup oleh pemerintah Kabupaten Bojonegoro secara Resmi tersebut.

“Tapi bagaimana mereka juga cari makan, dan pria yang datang juga cari PSK, kita tidak bisa berbuat apa apa,” Jelasnya.

Meski demikian warga juga berharap ada upaya penertiban bagi mereka yang memang sengaja datang dan bertransaksi untuk prostitusi, dari pihak Penegak Perda agar ada efek jera.

“Jarang ada satpol razia mas, paling ya cuma muter saja, sepertinya sudah tau kalau akan ada patroli soalnya sepi saat ada patroli,” ujar warga tersebut. (Put/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.