Ratusan Pesanggem Unjuk Rasa Perhutani Karena Lahan Garapan Akan Ditanami Tebu

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Tidak setuju atas rencana Perhutani yang akan mengambil alih lahannya untuk tanaman tebu, sekitar 150 petani hutan (pesanggem) Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, unjuk rasa menolak rencana Perhutani tersebut, Rabu (22/6/22).

Aksi para petani hutan ini membentangkan sepanduk berisi protes dan penolakan petani terhadap rencana proyek tebu.

Dalam spanduk itu, warga juga menuntut Kades Pandantoyo berpihak kepada warga.

Beberapa petani mengatakan, mereka menolak  karena akan tergusur dari lahannya yang selama ini menjadi sumber kehidupan keluarganya.

“Kalau lahan ini jadi di jadikan kebun tebu, lalu kami makan apa,” kata Prapto, salah satu petani.

Selain itu, dampak yang bakal diterima oleh para petani juga patut dijadikan pertimbangan terhadap rencana kebun tebu ini.

“Intinya kami menolak mas rencana tebu ini. Jelas kami menjadi pengangguran kalau sampai proyek ini dilanjutkan,” ujar petani yang lain.

Sejumlah karyawan Perhutani, termasuk Administratur (Adm) perhutani KPH Bojonegoro, nampak di tengah-tengah para petani.

Menurut Irawan, ADM Pergutami KPH Bojonegoro, lahan yang akan dijadikan kebun Tebu ada di petak 88. “Tidak semua lahan ini akan di-tebu, jadi bapak-bapak tenang saja,” kata Irawan.

Menurut para petani, lahan yang akan dijadikan kebun tebu ini seluas 97 hektar. Dan kini lahan tersebut sudah ditebang habis pohon jatinya oleh perhutani, sebulan lalu.

Sejumlah aparat keamanan dari Polsek Temayang juga turut mengamankan jalannya unjuk rasa ini.

Bahkan, Kapolsek Temayang, AKP Jatmiko, dalam penyampaiannya nampak lebih dominan menjelaskan kepada warga pengunjuk rasa bhwa rencana tanam tebu ini oleh pihak Perhutani, dalam menjelaskan tentang rencana proyek tebu ini kepada petani.

“Jadi rencana tebu ini yang mngerjakan ya perhutani sendiri, bukan pihak lain. Jadi bapak-bapak tidak perlu resah,” kata Kapolsek. (Red/An)

No More Posts Available.

No more pages to load.