Warga Pertanyakan Pengelolaan HIPPA Desa Kebonagung Kecamatan Padangan

oleh -
oleh

Reporter: Putut Sugiharto

SuaraBojonegoro.com – Warga Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Bojonegoro, mempertanyakan transparansi serta keterbukaan dari pengelolaan HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) mulai dari Tahun 2019 sampai dengan sekarang, karena anggaran yang dipakai dulu di proses awal HIPPA berdiri dan berjalan adalah dari Dana Desa. Jum’at (1 Juni 2022).

Beberapa warga ini mengaku kecewa karena pengelolaan HIPPA  yang tiap tahun mendapatkan hasil ratusan juta rupiah tersebut, tidak jelas dikemanakan hasilnya, “sementara Bumdes pun tidak tahu menahu, semua di kendalikan oleh Kepala Desa,” tutur Yan (52).

Yan juga menambahkan, apa kontribusi untuk desa dari hasil pengelolaan tersebut, desa dapat bagian berapa, itu harus jelas, selama ini tidak ada perdes yang mengikat berapa kesepakatan nya.

Yan juga menyampaikan bahwa dulu semua kelengkapan mesin pompa berikut pipa pipa dan instalasinya yang akan di salurkan ke sawah sawah petani itu semua menggunakan Dana DD Tahun 2019.

“Semuanya diduga rancu mas, kami tidak pernah diberi penjelasan tentang itu semua, wajar kami mempertanyakan,” tambahnya.

Pantauan awak media di lokasi dusun Klumpang desa Kebonagung memang terdapat sumur pompa di pinggir Bengawan Solo yang dimiliki oleh HIPPA Desa Kebonagung berikut pipa pipa besar sebagai sarana untuk mengalirkan air Bengawan Solo ke Sawah Sawah penduduk, ketika awak media menanyakan kepada warga sekitar memang benar itu milik HIPPA desa mereka.

Sementara Kepala Desa Keponagung Abu Ali ketika di konfirmasi awak media menyampaikan bahwa pengelolaan HIPPA tidak perlu melalui Bumdes karena HIPPA Kebonagung sudah ada pengurusnya.

“Antisipasi terjadi hal hal yang tidak diinginkan di desa nya, yang penting desaku aman mas,” tutur kepala desa yang sudah menjabat dua periode ini. (Put/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.