Proses PTSL Ngradin Sudah Berjalan, Warga Akui Diminta Bayar Rp500 Ribu Setelah Terima Sertifikat

oleh -
oleh

Reporter : Team Redaksi

SuaraBojonegoro.com – kegiatan proses PTSL (Program Tanah Sistematis Lengkap) di Desa Ngradin, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, sudah mulai proses berjalan yaitu mencapai kegiatan pemberkasan hingga pengukuran, hak itu disampaikan oleh beberapa warga yang bmdikonfirmasi oleh beberapa wartawan yang datang di Desa Ngradin. Jum’at (1/4/2022).

Pengakuan salah satu warga yang juga ikut mengajukan program PTSL yang namanya enggan dimediakan, bahwa dirinya memang belum membayar biaya PTSL tersebut, namun dirinya menyebutkan bahwa nantinya pembayaran akan diberikan setelah sertifikat jadi yang diperkirakan sekitar Rp500 ribu.

“Nanti kalau sertifikat jadi biayanya baru diminta,” kata Perempuan setengah baya yang terus mewanti wanti agar tidak disebutkan.

Dirinya juga menyatakan bahwa apakah nanti benar akan membayar Rp500 atau tidak, karena memang belum ada penarikan dari pihak panitia PTSL Desa Ngradin.

Karena ada dugaan keganjilan dari biaya PTSL yang belum disebutkan , hal ini membuat masyarakat juga bingung untuk mempersiapkan sejumlah biaya berapa yang nantinya harus dibayarkan ketika mereka tidak mengetahui secara pasti berapa biaya PTSL tersebut.

Untuk memastikan hal tersebut, awak media ini berupaya melakukan konfirmasi terhadap kepala Desa Ngradin, akan tetapi ketika dihubungi beberapa kali melalui telepon selularnya tidak ad ajawaban, ketika di konfirmasi melalui akun wathsapp hanya di baca saja dan menunjukkan centang biru, akan tetapi juga tidak ada balasan.

Media ini berupaya menghubungi panitia PTSL Ngradin dan melakukan konfirmasi kepada IT PTSL Ngradin bernama Riski, terkait adanya pelaksanaan program PTSL yang sudah berjalan tersebut namun belum ada penarikan biaya, serta biaya akan diminta setelah sertifikat jadi, lalu siapa yang menalangi atau mengeluarkan biaya terlebih dahulu, dan juga apakah jika memang belum ditentukan biaya, apakah masyarakat nanti setuju dengan biaya yang ditentukan setelah sertifikat jadi.

Namun Riski hanya menjawab melalui akun Wathsappnya, bahwa panitia sedang libur semua, dan mengaku tidak memiliki nomor handphone ketua panitia PTSL Ngradin.

“Mohon maaf semua panitia libur semua, jadi lebih enaknya besok langsung datang ke rumah bapak kades,” Kata pria yang mengaku sebagai IT PTSL Ngradin.

Namun ketika dikonfirmasi oleh awak media lain, Akun Wathsapp bernama Riski yang mengaku panitia ini menjawab bahwa pihaknya selaku panitia belum meminta biaya sepeserpun ke warga. “Apalagi sejumlah yang disebut kami belum pernah bilang biayanya segitu, sementara anggaran untuk beli patok dan lain lain masih di Back Up oleh Bapak Kades,” ujarnya.

Sebelumnya dari data wartawan media ini, bahwa PTSL untuk Desa Ngradin yang diajukan sebanyak 1.200 bidang sertifikat, dan pemasangan patok sudah dilaksanakan. (Tim/Red/sas)

No More Posts Available.

No more pages to load.