Reporter: Sasmito Anggoro
SuaraBojonegoro.com – Sebuah Rumah di Desa Sembung, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, milik warga bernama Arni Suprihatin harus terlantarkan setelah program bedah rumah melalui program Aladin (Atap Lantai dan Dinding) yang melalui program CSR dari salah satu BUMD milik Pemkab Bojonegoro, yang dimulai sejak bulan Maret hingga Desember ini masih Mangkark belum selesai perbaikannya, Selasa (28/12/2021).
Dari data yang dihimpun awak media yang turun kelokasi dan melakukan konfirmasi kepada Pemilik rumah, bahwa pemilik rumah sebelumnya disuruh membongkar rumahnya pada bukan maret 2021, dan pada bulan Nopember 2021 baru dimulai renovasi oleh pihak CV yang ditunjuk untuk melakukan bedah rumah.
“Selama rumah dibongkar hingga bulan Nopember saya tinggal bersama keluarga di rumah kerabat saya,” Ujar Arni Suprihatin.
Rumahpun belum selesai pengerjaannya dari program bedah rumah, dikerjakan selama dua Minggu menurut Arni kemudian oleh yang mengerjakan ditinggal lagi dan dibiarkan dalam keadaan mangkrak dan belum selesai pengerjaanya.
“Ada bahan material yang belum dibetulkan, hingga kamarnya juga belum jadi, sehingga jika hujan air masuk kerumah, seperti tadi malam juga banjir, dan harus mengungsi lagi bersama anak saya, dan mengangkat barang,” Tambahnya.
Menurut Arni rumahnya yang mendapatkan program Bedah Rumah ini mendapatkan satu kamar dan tidak ada dapur, hal itu menurut Arni seperti yang disampaikan oleh CV yang mengerjakan rumahnya.
Pemilik rumah berharap agar ada penyelesaian pengerjaan rumahnya yang diperbaiki melalui program bedah rumah dari pelaksana program bedah rumah miliknya agar segera bisa ditempati dan tidak was was atau khawatir saat musim hujan.
Tidak hanya itu, masih mangkraknya program bedah rumah di Desa Sembung ini, saat wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto mealukan inspeksi mendadak (Sidak) setelah mendapatkan informasi dari masyarakat adanya program bedah rumah yang masih belum selesai diakhir tahun, sedangkan tahun 2021 tinggal beberapa hari lagi. (Sas/Red)
