Lutfi Hakim Pimpin PWI Jatim Setelah Peroleh 237 Suara di Konferwil

oleh -
oleh

Reporter: Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jawa Timur, menggelar Konferensi Wilayah Jawa Timur untuk menentukan Ketua PWI Jatim periode 2021 hingga periode 2026 mendatang. Dalam konferensi wilayah, Lutfil Hakim terpilih sebagai ketua PWI Jatim periode 2021-2026, setelah pada proses pemilihan secara voting dengan memperoleh suara 237 mengungguli Ainur Rohim dengan 116 suara dan 1 abstain serta 2 batal. Konferensi PWI Jatim berlangsung di Surabaya, Rabu (17/11/2821).

Dari jumlah 356 pemilih dengan 1 pemilih sebagian besar membawa 2 mandat, mengukuhkan Lutfil memperoleh lebih dari 67 persen jumlah suara. Selisih suara Lutfil dengan Ainur terpaut 121.

Pimpinan Sidang Zulkifli Gani Otto yang juga Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat mengesahkan hasil pemilihan.

Pemilihan Ketua PWI Jatim dengan dua calon, setelah pada proses persetujuan calon Eko Pamudji menyatakan mundur.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan, Konferensi XV PWI Jatim sangat demokratis, karena calon dipilih dengan demokratis.

“Apalagi suara sah mencapai lebih dari 90 persen, dimana dari 379 pemilih sah 356 menggunakan hak pilih walaupun 1 abstain dan 2 batal karena teknis,” ujarnya.

Secara keseluruhan demokrasi pada Konferensi PWI Jatim sangat baik, dan menunjukkan roda organisasi selama berjalan dengan baik.

“Saya senang karena peserta begitu semangat dan suasana sangat baik serta kekeluargaan sesama anggota dibangun dengan kebersamaan dan gotong royong,” katanya.

Oleh karena itu, kata Atal, sangat berharap ke depan anggota diberi wawasan tentang profesionalisme wartawan dengan mengacu pada Kode Etik Jurnalistik dan Kode Perilaku Wartawan.

Sementara Hasil Voting untuk Dewan Kehormatan suara tertinggi diraih Djoko Tetuko: 173 suara, Ferry Is Mirza 151 suara dan Wahyu Haryanto 21 suara.

Dalam kesempatan yang sama Ketua PWI Pusat Atal S Depari juga menekankan agar Ketua Dewan Kehormatan terpilih Djoko Tetuko bersama anggotanya harus melakukan sosialisasi jangan sampai ada wartawan mendapat tindakan refresif dari pihak keamanan. Terlebih lagi dalam upaya menegakkan kemerdekaan pers. (Red/Lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.