Tauziyah Ramadhan: Bulan Penuh Energi Positif

oleh -
oleh

Oleh: Dr TGH Muhammad Zainul Majdi MA (Tuan Guru Bajang) *)

suarabojonegoro.com –  Ramadhan merupakan bulan yang memancarkan banyak energi positif. Nilai-nilai energi yang positif merupakan kesempatan bagi umat untuk memperbaiki diri. Jangan sampai melewatkan kesempatan ini dengan sia-sia. Raihlah nilai-nilai kebaikan dengan mendekatkan diri kepada-Nya selama bulan suci penuh ampunan ini.

Salah satu dari jalan untuk melipatgandakan energi baik dalam diri kita adalah dengan mendatangi tempat tempat baik. Masjid menjadi poin utama dalam meraih energi positif selama bulan suci Ramadhan. Masjid menghimpun energi yang sangat luar biasa. Itu sebabnya, mengapa air zam zam menjadi air yang paling mujarab. Memang itulah ketetapan Allah SWT. Kata para ulama, dia (air Zamzam) mulia karena berada di bawah Kabah yang tidak pernah putus dari energi positif.

Ramadhan juga menjadi momentum untuk berbuat lebih baik. Sesungguhnya Allah SWT lah yang memiliki kuasa dalam membolak-balikan hati manusia. Dalam kisahnya Sayyidina Umar bin Khatab. Nabi Muhammad SAW meminta, Ya Allah saya minta kepadamu perkuat kami satu dari dua Umar. Dulu zaman jahiliyah, ada dua Umar, yakni Umar bin Khatab dan Amr bin Hisyam. Sama-sama jago duel, Amr digelari Abu Jahal, selain jago duel dan juga bicara tajam lidahnya setajam pedangnya. Dengan karunia Allah SWT, Umar yang sangat benci karena membaca awal dari Surat At Thaahaa. Yang berbunyi, Thaahaa, tidaklah kami turunkan Alquran untuk memberatkanmu. Melainkan sebagai pengingat bagi siapa saja yang takut kepada Allah SWT (QS At Thaahaa:1-3)

Nah jadi, saudara sekalian, contoh Islam-nya Umar menunjukkan sesuatu yang buruk dengan karunia Allah SWT bisa mengubah kutub ekstrem dalam kebaikan. Begitu beliau ucap kalimat syahadat, beliau langsung katakan siapa yang ingin istrinya jadi janda, ibu kehilangan putranya, hadapi saya. Timbulah satu semangat baru karena ada pergeseran dari seorang yang semula benci kepada Islam menjadi membela agama Islam.

Kalau kurang-kurang ingat kepada Allah SWT, ilmu dan jabatan bisa jadi sumber fitnah. Jadi, apapun yang dimulai dari benih kesombongan pasti akan kehancuran. Ramadhan juga bisa jadi momentum untuk saling mengingatkan dan menyegarkan konsep pemahaman Islam terhadap yang kita cintai, tidak hanya sebatas warisan dari orangtua kita agar semangat Islam tetap hidup dalam diri kita. Kata Rasulullah, perbaharuilah iman kalian dengan perbanyak ucap Lailahaillah.

Sumber: Republika.co.id

No More Posts Available.

No more pages to load.