Budidaya Jangkrik Untuk Pakan Burung di masa Pademi Covid 19

oleh -
oleh

Reporter : Ciprut Laela

SuaraBojonegoro.com – Budi Santoso (39) warga Desa Jumput, Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, berusaha menekuni budidaya jangkrik di rumahnya.

Awalnya Budi bekerja sebagai tukang bangunan semenjak tahun 2019 lalu, karena menjadi tukang bangunan jarang bekerja, akhirnya Budi menekuni budidaya jakrik di rumah untuk penghasilan sehari-harinya.

Budi mengungkapkan, bahwa karna akibat dampak pandemi covid-19 yang melanda negeri ini, banyak masyarakat yang kelihangan pekerjaannya, maka dari itu dirinya memilih mengembangkan usaha di rumah dengan menjual binatang jangkrik.

“Dengan menjual jangkrik dirumah saya juga tidak perlu meninggalkan istri dan anak saya, dan dengan menjual jangkrik juga tidak mempengaruhi dalam masa Pademi saat ini, usaha saya tetap lancar dan normal, serta pendapatan juga saya dapat sehari-hari,” terang Budi. Kamis (25/2/2021).

Lanjut kata Budi, ketertarikannya beralih budidaya jangkrik itu awalnya tanpa kesengajaan, saat itu saya ternak jangkrik untuk konsumsi sendiri untuk dua ekor burung murai batu yang di peliharanya.

Namun ternyata saat teman – temanya mengetahui dirinya punya jangkrik untuk pakan burung lebih, banyak temannya yang pesan jangkrik ke dirinya.

“Sejak itulah saya putuskan untuk Tambah box untuk budidaya jangkrik, dan meninggalkan pekerjaan saya sebagai tukang bangunan yang hampir tiap Minggu harus bolak – balik Surabaya – Bojonegoro, karena kerja saya saat itu tukang bangunan di Surabaya,” Tuturnya.

Menurut Budi, Budidaya jangkrik cukup mudah dan tidak membutuhkan modal banyak, namun keuntungannya besar, sedangkan untuk bibitnya ia beli jangkrik, di pelihara dan hingga akhirnya jangkrik bertelur, dan telur di pindah ke box lainnya, tambahnya. (Prut/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.