Dukung Iklim UMKM, EMCL Gelar Webinar “Survive di Masa Pandemi”

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan salah satu sektor ekonomi yang terdampak ketika pandemi COVID-19 hadir. Banyak pengusaha yang mengalami penurunan omset hingga gulung tikar. Meski demikian, hal ini tidak menyurutkan semangat pengusaha mikro, kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.

Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Sri Kayatin, pengusaha kecil dari Kabupaten Tuban pemilik merek dagang Dkayateen. Omset penjualannya menurun drastis sejak bulan Maret akibat pandemi. Bu Kayatin, akrab disapa demikian, menyampaikan cerita inspiratifnya melalui kegiatan Webinar UMKM “Survive di Masa Pandemi” yang dilaksanakan Rabu (16/12) secara daring melalui aplikasi Zoom dan saluran YouTube Radar Bojonegoro TV.

Secara langsung, narasumber acara ini hadir di Aston Hotel Bojonegoro City. Konsep acara dilaksanakan dengan daring untuk tetap mendukung anjuran pemerintah untuk memperkecil interaksi langsung dalam rangka mengurangi risiko penularan virus COVID-19. Kolaborasi baik ini merupakan inisiatif ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama dengan IDFoS Indonesia.

Tak hanya Sri Kayatin yang hadir dalam acara webinar ini, dua penerima manfaat Program Pengembangan Masyarakat (PPM) EMCL yakni Miftahul Huda, Pengusaha Jamur Tiram asal Desa Ngraho, Kecamatan Gayam dan Nurul Siti Nurul Hidayati, Penggerak Perempuan Indonesia Merajut (PRIMA).

Baik Nurul maupun Bu Kayatin menyampaikan, keduanya sempat mengalami penurunan omset diawal pandemi, namun dengan adanya inisiatif memasarkan melalui media sosial seperti facebook, Instagram, dan Whatsapp, mereka dapat meraup omset lebih tinggi.

“Selama bulan Mei, Juni hingga Juli, Dkayateen bisa meraih omset hingga 14 kali lipat meski sebelumnya mengalami penurunan,” tutur Bu Kayatin bangga. Bu Kayatin menambahkan, halangan berjualan offline tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus beinovasi. Dengan kegigihan ini, Sri Kayatin meraih gelar Juara 1 Adikarya Pangan Nusantara tingkat Kabupaten Tuban.

Sama halnya dengan Nurul, permintaan pasar terhadap produknya justru mengalami peningkatan ketika pandemi karena kegigihannya memasarkan produk secara online. Kunci dari keberhasilan mereka adalah menjaga hubungan dengan konsumen.

Berbicara tentang konsumen, Anifah Mei Karti pemilik usaha Bakpia asal Yogyakarta Phia Deva menyampaikan modal yang baik untuk memulai bisnis dan mengembangkan pasar adalah perilaku yang baik ketika menangani konsumen, memasarkan produk, hingga bagaimana menangani komplain dari pembeli.

“Berbudi pekerti baik adalah kunci yang sukses yang menghantarkan kita menuju peluang-peluang usaha yang sukses,” imbuhnya.

Sesi webinar ditutup dengan Sri Peni Wulandari, Direktur PT. Pelatih Indonesia yang menyampaikan materi tentang pemasaran secara digital.

External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin menyampaikan EMCL berupaya untuk meningkatkan wawasan, kemampuan, dan peluang pasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.

“Live Streaming dan webinar ini diharapkan dapat mendorong kinerja pelaku UMKM di Bojonegoro dengan lebih baik,” pungkas Ichwan.

Melalui PPM, EMCL berupaya untuk terus mendukung masyarakat di sekitar wilayah operasinya melalui tiga sektor pengembangan yaitu pendidikan, pengembangan ekonomi, dan kesehatan. Kolaborasi EMCL dan IDFoS dalam program ini merupakan bentuk nyata dukungan EMCL di sektor pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM.

Acara webinar ini akan berlangsung selama 2 hari dan berlanjut esok hari (17/12) di kanal yang sama. (Lis/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.