Rumah Ketua Poktan Kumpul Rejo – Kapas Digeruduk Puluhan Petani, Uang Bantuan Masuk Ke Rekening Pribadi

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Puluhan Para petani yang beralamat di Desa Kumpul Rejo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Mendatangi rumah Ketua kelompok tani bernama Parni yang juga warga setempat untuk menanyakan dana bantuan Fuso untuk para petani yang diduga tidak diberikan secara keseluruhan dan tidak ketransparanan dari ketua Kelompok Tani (Poktan).

Puluhan petani ini datang ke rumah Parni sekitar pukul 20.00 wib, dan menanyakan uang sejumlah Rp178 juta yang diambil oleh Parni untuk bantuan dana puso kepada petani untuk jumlah Rp6 juta perhektar, namun pada kenyataannya,.warga hanya menerima Rp500 ribu dan hanya 20 petani yang menerima.

“Kenapa tidak transparan, kog slintutan seperti siluman, harusnya kalau dapat uang diumunkan ke petani jangan diam saja,” Kata salah satu petani yang bernama Sujianto saat di rumah Parni.

Para petani ini panas ketika mengetahui adanya uang bantuan dari pemerintah yang tidak diberikan kepada petani secara transparan. Dan menuding ketua Kelompok Tani Parni slintutan, karena uang bantuan Fuso tidak dibagikan semua kepada anggota kelompok petani.

“Kami meminta adanya keterbukaan dan kejelasan uang bantuan untuk anggota kelompok tani tersebut,” tambah warga yang lain yang datang ke Rumah Parni.

Dari data yang dihimpun Media SuaraBojonegoro.com bahwa ditemukan uang bantuan Fuso untuk 2 kelompok Tani melalui Parni sebesar Rp178 juta, dan melalui Khoirul Mafair Rp63 juta. Namun pada kenyataanya ditemukan uang sebesar Rp78 juta masuk di rekening pribadi Parni.

Karena dianggap pembagian dana bantuan untuk Fuso kepada anggota kelompok Tani pada tahun 2020 yang diajukan, dan cair pada September 2020 uang bantuan yang masuk ke rekening Kelompok Tani Hanya diambil sebagian dan dibagikan ke warga Rp500 ribu untuk 20 petani dan lainnya masuk rekening pribadi Parni.

Sucipto, menyampaikan bahwa warga ingin kejelasan dan ketransparanan siapa saja yang sudah diberikan uang bantuan tersebut, karena ada warga yang diberi uang Rp300 dan tanda tangan, karena ada kekhawatiran akan dugaan ditambah angka dalam kwitansi tersebut.

“Warga kemarin juga menanyakan adanya uang 300 ribu yang diberikan ke beberapa petani, dan disuruh tanda tangan, kami juga khawatir nanti angka nol nya di tambahi oleh ketua kelompok tani karena pembagiannya tidak transparan dan kesiaoa saja,” terang Sucipto.

Para petani ini tetap tidak terima dengan adanya ketidaktransparanan tersebut. Dan saat didatangi oleh petani, Parni menyampaikan bahwa semuanya akan dijelaskan oleh PPL atau pihak Dinas Pertanian.

Saat digeruduk warga ini tampak Parni sedang menelepon seseorang dan kata Parni bahwa akan dijelaskan oleh pihak Dinas bernama Yanti pada Jum’at mendatang karena alasan Yanti Masih di Malang.

“Tanda tangan SPJ semua sudah saya serahkan Bu Yati, besok lalu Bu Yati pulang dari Malang bisa di konfirmasi lagi,” Kata Parni di hadapan Warga.

Hingga saat ini warga juga belum mendapatkan kejelasan terkait uang yang sengaja dimasukkan kedalam rekening pribadi Parni. Dan kelompok tani Desa Kumlukrejo masih menunggu kepastian jawaban dan oenjelasan dari Dinas Pertanian Bojonegoro. (SAS/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.