Datangi Rumah Kades Ngraho – Gayam, Salah Satu Peserta Seleksi Perades Bersitegang Soal Komitmen Rekruitmen Perades

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito

SuaraBojonegoro.com – Pasca Pelaksanaan Rekruitmen Seleksi Calon Perangkat Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dikabarkan terjadi tegang antara salah satu peserta seleksi Perades (Perangkat Desa) dengan Kepala Desa Ngraho, dikarenakan ditantang berkelahi melalui Telepon genggam Kades Ngraho oleh seseorang yang saat itu berada di rumah Kades.

Menurut informasi yang disampaikan oleh beberapa warga Desa Ngraho kepada Media Siber SuaraBojonegoro.com, dirinya menyatakan bahwa beredar kabar nyaris terjadi perkelahian anatara Salah satu peserta yang tidak lolos dalam seleksi Perades, dengan Kades Ngraho dirumah Kades pada Selasa tanggal 3 Nopember 2020 sekitar jam 21.00 wib.

“Ramai mas di desa kami, kabarnya sampai akan berantem di rumah kades,” Kata Salah satu Warga yang namanya meminta untuk tidak di sebutkan dengan alasan keamanan tersebut.

Dikabarkan di Desa Ngraho Kecamatan Gayam terjadi perselisihan dan nyaris terjadi kericuhan anatara salah satu peserta seleksi Perades Ngraho bernama Muntari dengan Kades Mukhsin di rumah kades Mukhsin, dan dikabarkan persoalan yang memicu adanya bersitegang keduanya adalah soal komitmen yang ditengarai tidak dijalankan oleh Kades.

Muntari, Salah satu peserta Perades yang tidak lolos untuk formasi lowongan Kasi Kesra Desa Ngraho ketika dikonfirmasi SuaraBojonegoro.com mengatakan bahwa memang dirinya mendatangi rumah Kades Mukhsin, akan tetapi tidak terjadi kericuhan atau adu fisik namun sempat berdebat dan bersitegang soal ungkapan kades yang akan melaksanakan pelaksanaan ujian seleksi Perades dengan netral dan terbuka.

Alasan lain Muntari karena merasa di bohongi oleh Mukhsin karena tidak bisa memberikan uang Senilai Rp300 juta yang diduga untuk memuluskan Muntari memenangkan seleksi Perades untuk formasi Kasi Kesra tersebut melalui sambungan telepon dari anak Kades Muchsin bernama Heri, seperti yang disampaikan oleh Muntari, Kamis (5/11/2020).

“Saya pernah ditelepon Heri pada H – 11 pelaksanaan tes ujian Perades, dan disuruh menyiapkan uang sebesar Rp300 juta dalam waktu 3 hari dan saya tidak punya, dan saya hanya punya Rp150 juta,” Kata Muntari.

Kemudian Muntari melakukan klarifikasi kepada Kades dan menyampaikan bahwa dirinya tidak sanggup dengan waktu 3 hari yang diberikan untuk menyiapkan uang sebesar Rp.300 juta, dan menurut Muntari akhirnya kades mengatakan bahwa pelaksanaan ujian akan dilaksanakan netral dan terbuka, “namun kenyataanya gagal dengan saya, ada kabar digantikan oleh peserta lain,” ucap Muntari.

“Saya juga sangat percaya kepada kades, karena kades memiliki kewenangan dalam hal seleksi perangkat Desa, saya juga sangat merasa kecewa karena sistem transparansi tersebut saya menduga Kades telah berbohong,” Tambah Peserta Ujian yang tidak lolos ini.

Kenyataan yang terjadi lagi juga dibeberkan oleh Muntari bahwa seperti rumor di masyarakat sebelum pelaksanan ujian tulis Perades Ngraho beredar bahwa Kades Mukhsin punya empat jago dan diduga sudah dikondisikan oleh Kades, yang sudah beredar di Desa Ngraho sebelumnya bahwa 4 nama tersebut dipastikan lolos sebagai perangkat Desa.

Namun lanjut Muntari bahwa, pada kenyataanya Lis nama diduga A1 nya kades  atau nama nama yang ditengarai sudah dikondisikan sebanyak 4 orang diantaranya diantaranya Purwanto untuk jabatan Sekdes, M Muslim untuk jabatan Kasi pelayanan, Sukandar, untuk jabatan Kaur Perencanaan, dan Muntari untuk kasi Kesra dan diduga dialihkan terhadap peserta bernama M Rondhi.

Karena kekecewaan Muntari yang menganggap kades Ngraho berbohong untuk transparasi pada pelaksanaan seleksi Perades tersebut seperti yang disampaikan kepada dirinya, akhirnya Muntari menelepon kades untuk menanyakan hal tersebut, namun justru telepon di berikan kepada orang lain yang diketahui bernama Lasimin warga Desa Manukan, dan menyampaikan ucapan menantang berkelahi Muntari.

Merasa ditantang Muntari menerima tantangan tersebut dan mendatangi Kades, setelah itu sampai di Rumah kades orang yang bicara di telpon tersebut berada didalam rumah kades, dan ketika bertemu dengan kades, Muntari meluapkan keluh kesahnya terkait persoalan Seleksi kades, dan nyaris terjadi terjadinkericuhan akibat perdebatan yang memanas antara Muntari dan Kades.

“Kami cuma berdebat dengan Kades dan sempat pembicaraannya panas,” Kata Muntari.

Dalam pembicaraan tersebut Muntari merasa di bohongi dan dipermalukan dan semata mata Muntari hanya membela harga diri Muntari karena diawal kades mengatakan netral akan tetapi justru diduga ada orang lain diduga dikondisikan untuk mengganti Muntari tentu diduga dengan sejumlah uang.

Sementara itu, Dihubungi melalui Sambungan Teleponnya Kades Ngraho, Ketua Panitia Seleksi Perades Ngraho dan Camat Ngraho tidak yang menjawab telepon SuaraBojonegoro.com untuk konfirmasi persoalan tersebut. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pihak kades dan lainnya.  (SAS/Red)

*) Foto Ilustrasi Radar Utara

No More Posts Available.

No more pages to load.