Lima Saksi Diperiksa Atas Kasus Dugaan Jebakan Tikus Yang Menewaskan 4 Orang

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Polisi dari Polres Bojonegoro, Telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang yang dijadikan saksi terkait meninggalnya satu keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu Parno (55), istrinya Riswati (50) serta dua anaknya, Jayadi (32) dan Arifin (21). Mereka tinggal di Dusun Prijek, Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, akibat tersengat dari kabel milik tetangganya yang digunakan untuk jebakan tikus hingga meninggal Dunia.

Disampaikan oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan, bahwa dari kelima saksi yang diperiksa oleh penyidik kepolisian dari Sat Reskrim Polres Bojonegoro, salah satu diantaranya adalah pemilik rumah yang digunakan sebagai penyalur aliran listrik untuk jebakan tikus diarea persawahan yang melintasi sawah milik Korban. Selasa (13/10/2020).

“Hari ini lima saksi diperiksa, atas kejadian meninggalnya 4 korban akibat kabel yang dialiri listrik untuk jebakan tikus,” kata Kapolres kepada Wartawan.

Ada juga warga lain yang diperiksa Polisi sebagai saksi selain pemilik rumah yang digunakan saluran kabel tersebut, dan akan dilakukan gelar perkara guna menetapkan tersangka dari kejadian tersebut.

“Jika terbukti nanti tersangka akan dikenakan Pasal 359 KUHP, atas kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang lain melayang,” Tegas AKBP M Budi Hendrawan.

Berita terkait: https://suarabojonegoro.com/news/2020/10/12/keluarga-korban-meninggal-tersengat-aliran-listrik-di-kanor-akan-tempuh-jalur-hukum

Melalui Media ini, Kapolres Bojonegoro mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lagi dalam penggunaan jebakan tikus di area persawahan karena bisa menyebabkan bahaya bagi orang lain. “Dari pengalaman ini harusnya menjadi pembelajaran bagi masyarakat semua agar tidak membuat jebakan tikus yang dapat membahayakan nyawa orang lain,” Papar AKBP M Budi Hendrawan.

AKBP M Budi Hendrawan juga mengingatkan bahwa sudah banyak nyawa melayang dari adanya jebakan tikus, dan empat korban kemaren diharapkan menjadi korban yang terakhir di Kabupaten Bojonegoro. Melalui anggotanya pihaknya akan melakukan himbauan kepada para petani agar tidak lagi menggunakan jebakan tikus.

Sebelumnya Keluarga Korban berharap ada tindakan hukum terkait dengan meninggalnya empat orang yang diduga dari adanya kawat jebakan tikus atau kabel tanpa kulit yang berada di tiang penyangga dan tiangnya mengalami ambruk.

Selain itu Korban sangat merasa sedih dan kehilangan karena dalam waktu hampir bersamaan empat keluarga mereka meninggal akibat jebakan tikus milik tetangganya yang melintas di area perkebunan cabe milik korban. (SAS/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.