Bupati Bersama Mahasiswa Bahas Beasiswa Scientist

oleh -
oleh

SuaraBojonegoro.com – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro makin serius dalam upaya menyiapkan SDM unggul, pemerataan pendidikan dan peningkatan IPM (indeks pembangunan manusia), hal tersebut tercermin dalam nuansa gayeng “Cangkruk Bersama Buk’e” edisi ke-II di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro Sabtu, 12/09/2020. Antusiasme Mahasiswa Bojonegoro yang hadir dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta dari berbagai kota turut mencairkan suasana pendopo di sore hari, ada perwakilan Himpunan Mahasiswa Bojonegoro dari berbagai kampus yang menempuh kuliah di Malang, Surabaya, Jember, Yogyakarta, Semarang, Bogor, Jakarta, Luar Negeri, serta lokal Bojonegoro.

Dalam edisi ke-II Cangkruk Karo Buk’e ini terfokus pada pembahasan beasiswa scientist, beasiswa satu Desa dua sarjana, serta beasiswa mahasiwa semester akhir yang dikemas dalam format sosialisasi dan diskusi tanya jawab yang di hadiri nara sumber berkompeten dari masing-masing OPD lingkup Pemkab Bojonegoro.

Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah yang lebih familiar di disapa “buk’e” memaparkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bertumpu pada tiga sektor, diantaranya Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi. IPM akan tercapai apabila ketiga sektor diatas mengalami peningkatan, dengan kondisi geografis Bojonegoro yang luas dan masyarakat yang variatif sangatlah berpengaruh pada pertumbuhan dimaksud. Oleh sebab itu program-program unggulan yang sudah dicanangkan dalam 5 tahun ke depan sejak awal Pemerintahan Buk’e dilaksanakan secara terencana dan bertahap, mulai dari infrasrtuktur, sektor pertanian, perdagangan, kesehatan, peternakan, teknologi informasi, dan pemerataan pendidikan dengan program beasiswa scientis dan satu Desa minimal ada dua sarjana, dsb.

Menurut Buk’e, dahulu banyak orang Desa yang bermigrasi ke Kota, untuk mengais rejeki, bersekolah, dan akhirnya menetap tinggal di kota. Hal inilah yang menimbulkan ketidak seimbangan di berbagai bidang antara masyarakat Desa dan Kota. Dengan adanya program beasiswa tersebut harapannya, setelah lulus menempuh pendidikan Perguruan Tinggi agar sekiranya adik-adik Mahasiswa ini kembali ke Desa untuk membangun Desa dengan mentransfer teknologi, ilmu pengetahuan, juga transfer keberanian, karena Mahasiswa adalah agen perubahan (agent of change) bagi kemajuan Negeri, tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Dandy Suprayitno mengungkapkan, Program beasiswa scientis (prestasi) dan satu Desa dua sarjana ini dicetuskan oleh Ibu Bupati Bojonegoro untuk memastikan generasi Bojonegoro ke depan untuk memperoleh hak-haknya untuk maju dan berkembang. Menurut Dandy Beasiswa scientist (prestasi) untuk saat ini dikhususkan untuk jurusan scientis mengingat Kab. Bojonegoro memiliki sumber daya dan kebutuhan ke depan paling banyak lulusan keahlian di bidang teknik.  Seluruh jurusan teknik dan yang paling utama adalah kedokteran karena kekurang tenaga dokter, sehingga ini menjadi peluang besar bagi adik-adik di Kabupaten Bojonegoro untuk memiliki semangat dorongan untuk belajar membuktikan bahwa generasi Bojonegoro adalah generasi yang memang bisa diandalkan.

Salah satu perwakilan Mahasiswa UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) semester V jurusan Sastra Indonesia Febry D.S. berpendapat, beasiswa scientis dan satu desa dua sarjana ini sudah bagus, ada titik jelas antara pemkab dengan mahasiswa terkait program tersebut dan tindak lanjutnya. Harapannya, ke depan ada penambahan kuota tidak hanya dua sarjana saja, dan ada ruang khusus komunikasi bagi mahasiswa dengan Pemkab Bojonegoro.

Turut hadir, Sekda Nurul Azizah, Asisten I Djoko Lukito, Asisten III Yayan Rohman, Kepala Dinas Kominfo Kusnandaka Tjatur, Kepala Dinkes Ani Pujiningrum, Kepala Disbudpar Budiyanto, Kepala Bappeda Mukhamad Anwar Mukhtadho, Kabag Kesra Sahari, Kabag Humas Dan Protokol Masirin, serta perwakilan Himpunan Mahasiswa Bojonegoro. (Lis/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.