Seorang Kakek Sebatang Kara Di Kapas, Diusir Dari Rumah, Karena Beda Pilihan Calon Kades

oleh -
oleh

Reporter : Sasmito Anggoro

SuaraBojonegoro.com – Nasib Naas di Alami Mbah Dul Ngali (80) warga Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, yang diduga mengalami pengusiran dari salah seorang kerabatnya dikarenakan tidak mau mendukung salah satu calon kades yang didukung oleh keponakannya, sehingga Mbah Dul Ngali harus keluar dari rumah yang telah ditempatinya selama berpuluh puluh tahun, Selasa (21/1/2020).

Mengetahui hal tersebut, ratusan warga mendatangi Rumah Mbah Dul Ngali sebagai bentuk solidaritas terhadap Mbah Dul Ngali, untuk mengambil barang barang Mbah Dul Ngali dari rumah yang diduga diusir mulai dari pakaian perabot rumah tangga hingga kayu bakar.

Dari pantuan media SuaraBojonegoro.com, Kondisi mbah Dul Ngali yang Sudah tua ini membuat warga kasihan karena diusir dari Rumah yang ditempati sebelumnya oleh keponakannya sendiri karena tidak mau mendukung calon Kades yang didukung keponakannya, dan lebih memilih Calon Kades yang lainnya, seperti yang diungkapkan, M. Rifai salah satu warga Desa Kumpulrejo.

Kepala Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas, Witono Membenarkan adanya dugaan Pengusiran terhadap Mbah Dul Ngali ini oleh salah satu kerabatnya dari rumah yang ditempati sebelumnya, dan saat ini Mbah Dul Ngali harus menempati rumah Keponakannya sendiri.

“Mendengar kabar tersebut warga langsung berbondong bondong ke rumah lama mbah Dul Ngali sebagai bentu solidaritas dan membantu mengusung barang Mbah Dul Ngali,” Terang Witono.

Kades Kumpulrejo menjelaskan bahwa Mbah Dul Ngali ini sebelumnya hidup seorang diri dan saat ini pihak Desa sedang mengupayakan kepindahan tempat tinggal terhadap Mbah Dul Ngali, agar tidak mengalami pengusiran lagi.

“Kami sudah menghubungi pihak keluarga yang ada di Kalimantan agar rumahnya yang kosong untuk bisa ditempati Mbah Dul Ngali ini,” Tambah Witono.

Kades Juga menyayangkan adanya dugaan pengusiran ini, seharusnya meskipun berbeda pilihan agar tetap menjaga kebersamaan dan tali silaturahmi yang baik antar warga, apalagi sesama keluarga.

“Kami juga sudah sering sampaikan kepada warga, jangan gara gara beda pilihan dalam pilkades hingga terjadi perpecahan, ” Tutur Kades.

Dirinya berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di Desanya dan meminta kepada semua warga Guyup rukun apalagi dalam pesta demokrasi Pilkades ini, jangan sampai terjadi gesekan antar warga masyarakat yang bisa menimbulkan suasana keruh atau tidak kondusif. (Sas/Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.