Musim Kemarau, Mochlasin Afan Minta Pemerintah Segera Perhatikan Wilayah rawan Kekeringan

oleh -
oleh

Reporter : Sari. W

SuaraBojonegoro.com – Memasuki musim Kemarau yang saat ini dampaknya dirasakan oleh beberpa petani dibeberapa wilayah di kabupaten Bojonegoro mulai membuat keresahan para petani yang tanaman padinya kesulitan air, guna mengairi tanaman padi milik mereka.

Beberapa petani diwilayah kecamatan Kapas, mulai membeli air dengan menggunakan Bak truk yang dimodifikasi menggunakan terpal untuk memuat air yang diambil dari sungai atau irigasi diwilayah desa mereka, kemudian airnya disalurkan ke sawah yang mengalami kekeringan dengan menggunakan mesin penyedot air.

“Tanahnya mulai pecah akibat kekurangan air sehingga harus diairi agar tanaman padi tidak mengering,” kata Zamroni warga Wedi Kapas. rabu (26/6/19).

Mochlasin Afan anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro menanggapi hal tersebut, meminta agar pemerintah kabupaten Bojonegoro segera mengambil. Langkah untuk bisa membantu para petani tersebut karena tanaman padi yang berusia 20 sampai 30 hari masih harus banyak membutuhkan air untuk pertumbuhan.

Perhatian pemerintah yang dimaksud oleh Mochlasin Afan ini seperti adanya sisa air yang bisa disalurkan ke irigasi atau wilayah pertanian yang sedang ada tanaman padinya sehingga bisa menyelamatkan tanaman padi hingga panen.

“Jika dibiarkan mengering tanahnya tanpa ada pengairan maka petani dipastikan akam dapat merugi,” Terang pria yang juga sekretaris Partai Demokrat ini.

Pria yang juga mantan Jurnalis ini juga mengatakan bahwa selain area persawahan dibeberapa titik yang mengalami kekurangan air dan bahkan tidak ada aliran air sama sekali, pemerintah juga harus mulai memetakan wilayah wilayah yang akan mengalami kesulitan air bersih.

“Setiap tahunnya pasti ada wilayah wilayah yang mengalami kesulitan air bersih, seperti beberpa desa diwilayah sumberrejo dan desa dikecamatan lainnya, dan ini harua mulai dipetakan, untuk kebutuhan air,” Tambah Mochlasin Afan.

Hal ini diharapkan juga agar pemerintah bisa melakukan jemput bola dan tidak harus menunggu laporan dari pihak Desa jika terjadi kesulitan air bersih, dan jika terjadi kesulitan air disuatu wilayah desa Pemerintah bisa mengondisikan atau memprioritaskan untuk droping air bersih guna keperluan sehari hari. (AR/SB)

No More Posts Available.

No more pages to load.