Jelang Lebaran, Berburu Hijab Kekinian Sesuai Budget

oleh -
oleh

Kontributor : Sari W

SuaraBojonegoro.com – Lebaran sebentar lagi, masyarakat khususnya umat muslim mulai mempersiapkan kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1440 hijriah yang jatuh pada 5-6 Mei 2019.

Tidak hanya berburu pahala di bulan penuh berkah, sebagian besar juga berburu makanan khas lebaran, baju, baju, dan tidak kalah pentingnya bagi muslimah adalah hijab.

Era milenial, berbagai jenis dan model hijab mulai digandrungi semua usia, baik tua maupun muda. Mulai dari jenis hijab instan, pasmina, dan segi empat, kini banyak ragam. Corak abstrak, anime, bunga, hingga binatang dengan model dan gaya yang dikemas kekinian menjadi kekhasan tersendiri.

Pasar tradisional di Kota Bojonegoro masih jadi destinasi sentral masyarakat untuk tempat perburuan. Yang datang bukan hanya para pedagang, tapi juga pembeli eceran. Salah satu alasannya, karena pilihan model yang lebih banyak dan beragam, juga murah.

Tapi, jangan heran jika kondisi pasar pada hari-hari seperti ini, ratusan orang berjubel memadati pasar. Panas, sumpek, dan gerah tentu membuat badan terasa semakin lemas.

Dengan kondisi tersebut, kios dipinggir jalan menjadi salah satu solusi. Salah satunya kios Hijab “Safira” yang berada di jantung kota Ledre. Dengan berbagai mode kekinian, toko mungil ini mampu menarik pelanggan setiap harinya.

Salah satu pegawai, Intan Sari, mengatakan, hijab yang disediakan rata-rata berbentuk pasmina dan segi empat. Harganya pun bervariasi, dari Rp16,000 hingga Rp50.000 per potongnya. Tergantung merk.

“Memang disini harganya murah-murah, dengan jenis dan corak yang elegan dan tidak kalah dengan hijab ber merk,” tukasnya.

Benar saja, salah satu hijab segi empat dengan bahan sifon dengan warna warna cerah, tidak lebih seharga Rp20.000 per potong. Bahkan, untuk jenis diamond diantaranya ceruttiatau crepe yang memiliki tekstur lembut dan tidak panas saat dikenakan rata-rata dijual Rp17.000 hingga Rp21.000 per potong.

“Coraknya kekinian banget, bahkan hampir mirip dengan hijab atau kerudung ber merk yang harganya puluhan ribu rupiah,” ujarnya berpromosi.

Memasuki bulan Ramadhan ini, omzet yang diraup mencapai Rp3 juta setiap harinya. Dibanding hari biasa yang hanya sebesar Rp1 juta. Diprediksi masih akan terus meningkat hingga H-3 lebaran.

“H-3 kita tutup, buka lagi setelah lebaran,” ujarnya.

Salah satu pembeli, Nining asal Kelurahan Jetak, mengaku, memilih toko ini ketimbang berjubel ria di pasar ataupun toko-toko besar lainnya yang harganya mahal. Mahal, karena rata-rata ber merk semua.

“Kalau kesini ya menyesuaikan kantong saja, biar murah tapi tidak kalah bagus dengan yang bermerk,” lanjut mahasiswi salah satu perguruan swasta di Bojonegoro ini.

Dia mengetahui keberadaan kios hijab ini dari media sosial seperti Instagram. Selain bahannya dan coraknya bagus, harganya juga pas dikantong.

“Seratus ribu bisa dapat enam macam hijab,” tandasnya sambil menenteng hasil belanjaan. (Ari/Sas)

No More Posts Available.

No more pages to load.