Dugaan Pencatutan Nama Projo Disayangkan DPC Projo Bojonegoro

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Projo, Kabupaten Bojonegoro, Mardiko Agus Nugroho, menyatakan bahwa terkait dengan pencatutan nama Organisasi Masyarakat (Ormas) Projo yang diduga dilakukan oleh Imam Syafi’i, selaku Kuasa Hukum Bambang Wahyu Ismoyo. Rabu (0808/18).

“Saya mendapatkan informasi terkait pencatutan nama Ormas Projo, yang dilakukan oleh Imam Syafi’i selaku kuasa hukum Bambang Wahyu Ismoyo,” katanya saat ditemui di Kantor Projo,Jalan KH Arosyid, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.

Beredarnya pencatutannya nama Ormas Projo, tersebut dianggap merugikan pihaknya. Terlebih menurutnya Imam Syafi’i dianggap menggunakan nama Projo sebagai alat untuk pememerasan.

“Projo itu Ormas untuk mengawal program-program Jokowi (Presiden RI.red) bukan mengurusi permasalahan seperti ini terlebih permaslahan keluaraga,” ujarnya.

Dirinya mengaku telah mengecek kebenaran tersebut di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Projo Jawa Timur, dan tidak diketemukannya nama Imam Syafi’i sebagai lembaga devisi hukum. Kepada suarabojonegoro.com, ini dirinya berencana akan melaporkan hal tersebut ke Mapolres Bojonegoro, agar dapat diproses hukum.

“Sudah saya cek ke DPD, dan tidak ada nama yang bersangkutan. Setelah berkordinasi dengan teman-teman yang lain hari ini kita berencana akan melaporkan ke Kepolisian,” jelasnya.

Sementara itu Imam Syafi’i saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp nya dirinya enggan berkomentar. Saat disinggung terkait dengan dirinya yang akan dilaporkan ke Polsek Bojonegoro, terkait pencatutan nama Ormas Projo, Imam Syafi’i menegaskan bahwa itu merupakan hak dari Ormas Projo.

“Itu hak mereka,” jawabnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa NN (43) warga Desa Bagilan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, membantah adanya dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang dialami oleh suaminya Bambang Wahyu Ismoyo (43) warga Kebonsari Kabupaten Tuban yang sekaligus Direktur salah satu klinik di Kabupaten Bojonegoro. (BIM/RED)

Reporter : Bima Rahmat

No More Posts Available.

No more pages to load.