Calon Bupati Ini Programkan Pengurangan Pengangguran di Bojonegoro

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Jumlah pengangguran di Bojonegoro tiap tahunnya terus meningkat akibat adanya ketimpangan antara besarnya pencari kerja dengan kebutuhan.  Data di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) setempat menyebut, pada tahun 2016, angka pengangguran mencapai  22.234 orang, tahun 2017 meningkat sebanyak 23.320, dan tahun 2018 per Januari sebanyak 23.329 orang.

Masalah ini menjadi perhatian serius pasangan calon bupati (Cabup) dan wakil bupati (Cawabup), Soehadi Moeljono dan Mitroatin, untuk mencarikan jalan keluar. Salah satunya melalui program pengembangan keterampilan soft skill berbasis teknologi (TI) dengan memanfaatkan sumber daya local secara gratis bagi warga desa.

Melalui program ini, warga akan memiliki keterampilan yang dapat menjadi bekal untuk membuka usaha dengan mengoptimalkan potensi sumber daya local yang ada. Hal ini akan mengurangi pengangguran, dan mampu meningkatkan perekonomiannya.

Terkait hal itu, situasi belum beruntung diantaranya menimpa Partono (28), warga Desa Kemamang, Kecamatan Balen. Pemuda desa itu belum mendapatkan pekerjaan, sekalipun telah mengirim lamaran setiap ada informasi lowongan kerja.

“Bahkan, saya sudah daftar websitenya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi tapi juga belum ada panggilan sama sekali,” katanya kepada wartawan, Minggu (17/6/2018).

Spesifikasi pekerjaan yang dilamar selama ini menyesuaikan ijasahnya terakhir yang hanya SMA. Sulitnya mendapat pekerjaan sekarang ini, menurut Partono, selain kurangnya kebutuhan tenaga kerja juga tidak adanya keterampilan yang dimiliki semasa SMA.

“Kalau di SMK masih ada jurusan perbengkelan, tekhnik mesin, dan sebagainya. Kalau SMA ya ilmu pengetahuan umum semua,” tukasnya.

Kondisi ini menjadikannya sulit mendapatkan pekerjaan. Terlebih usianya yang hampir berkepala tiga dan waktunya berkeluarga.

Karena itu dia sangat mendukung jika kedepan ada pelatihan gratis bagi pemuda yang belum bekerja sepertinya. Agar bisa membuka usaha sendiri untuk memperoleh penghasilan, dan meningkatkan ekonomi.

“Ingin saya ada pelatihan perbengkelan, dan kemudian membuka bengkel. Usaha ini kelihatan sangat potensi. Banyak bengkel bermunculan dan selalu ramai,” tandasnya.

Senada disampaikan, Mohammad Ali (25), warga Desa Kedaton, Kecamatan Kapas. Dia mengaku, sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan karena belum menemukan pekerjaan yang cocok usai bekerja di perusahaan roko dan menjadi Satpam.

“Inginnya berwirausaha saja,” sambungnya dikonfirmasi terpisah.

Menurut dia, banyak peluang usaha yang bisa diambil pemuda setempat melalui pelatihan keterampilan berbasis soft skill. Salah satunya adalah keterampilan perkayuan.

Menurutnya, dengan keterampilan ini bisa membuat berbagai jenis alat peraga pendidikan dari kayu misalnya puzzle atau mainan anak-anak.

“Jadi untuk perkayuan tidak perlu buat yang berat-berat seperti meja kursi, saya inginnya bikin keterampilan yang simple-simple,” tuturnya.

Apalagi di proyek Migas, lanjut dia, ada limbah-limbah kayu yang tidak terpakai sehingga jika diolah bisa menjadi produk yang memiliki karya seni tinggi.

“Dan itu butuh dilatih ahlinya,” tandasnya.

Baik Partono maupun Ali berharap bupati terpilih mendatang bisa jemput bola untuk mensosialisasikan program pelatihan gratis bagi pemuda yang belum bekerja.

“Jadi, setiap desa bisa didata langsung siapa yang belum bekerja dan mendapatkan pelatihan yang diinginkan. Semoga itu saja terwujud,” pungkas mereka.

Dimintai tanggapannya, Cabup Soehadi Moeljono, menyatakan, untuk mengurangi pengangguran ini diperlukan keterampilan bagi warga usia produktif agar mampu memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara maksimal. Sehingga akan menumbuhkan lapangan pekerjaan baru, dan sekaligus bisa meningkatkan ekonominya.

“Untuk itu kita telah menyiapkan program pengembangan keterampilan gratis agar nantinya mereka bisa mandiri,” tegas mantan Sekda Bojonegoro itu.

Agar usaha itu berkembang, lanjut Pak Mul, dirinya kedepan akan melakukan pendampingan secara berkelanjutan. Sekaligus memberikan kemudahan akses permodalan, dan pasar.

“Jadi SDM-nya kita siapkan, modalnya kita bantu hingga pasarnya agar usaha mereka tidak gulung tikar,” pungkas Cabup yang berpasangan dengan Kader NU ini. (lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.