SBY disambut Tari Tradisional Thengul Bojonegoro

oleh -
oleh
FOTO: Tari Thengul Bojonegoro sambut Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudoyono.

SUARABOJONEGORO.COM – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, disambut dengan tari thengul Bojonegoro di Ballroom Hotel Aston Bojonegoro, Rabu (04/04/18) sesaat sebelum Presiden RI ke 6 itu pidato akbar di hadapan ratusan kader Partai Demokrat dan Partai Golkar, serta ratusan pendukung paslon bupati dan wakil bupati Soehadi Moeljono-Mitroatin.

Tari thengul merupakan tari tradisional yang terinspirasi dari wayang thengul dari Kabupaten Bojonegoro. Tari tradisional itu, dipersembahkan khusus untuk Ketua Umum DPP Partai Demokrat. Para penari berlenggak-lenggok dengan tarian khas dihadapan SBY, sapaan Presiden RI ke 6 itu. “Saya senang dan bangga melihat tarian khas itu,” kata SBY memuji.

Melihat tarian seperti itu, kata SBY, dia teringat saat menjabat sebagai Presiden RI saat berkunjung ke daerah. Melihat tarian seperti itu, istrinya, Ani Yudhoyono, selalu mencatatnya. “Dan biasanya, kami kasih kesempatan untuk manggung di istana, mudah-mudahan Presiden RI Joko Widodo memberi kesempatan untuk menampilkan tari thengul di istana Negara,” harapnya saat pidato akbar.

Dia menambahkan, SBY ingat Kabupaten Bojonegoro 18 tahun yang lalu. Saat itu, SBY menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Namun, saat itu namanya Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) RI. “Alhamdulillah lima tahun menjadi Menteri dan sepuluh tahun menjadi Presiden, saya ingat betul Bojonegoro,” ujarnya.

Waktu dihidupkannya kembali kerjasama pemerintah dengan ExxonMobil, lanjut SBY, pembicaraannya alot alias tidak mudah. Baik antara Indonesia dengan mitra dari Negara sahabat. Begitu juga, alot, pembicaraan bagaimana bagi hasilnya antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten. “Terutama pemerintah pusat dengan kabupaten, belum lagi, antara Pemprov Jatim dan Jateng,” katanya menjelaskan.

Saat itu, SBY mengaku ingat betul. Pihaknya pamitan dengan Presiden Abdurrahman Wahid terbang ke Kabupaten Bojonegoro dan Cepu untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Pertemuan bersejarah, saya mewakili pemerintah pusat duduk bareng bersama Bupati Bojonegoro dan Bupati Blora, Alhamdulillah permasalahan tersebut selesai,” ucap SBY mengingat masa lalu.

Tentu masih ada proses lanjutan. Karena memang, kata SBY, harus difikir secara matang. Harus difikir dengan baik dan kesepakatan yang baik. “Dan harapan saya waktu itu, betul-betul minyak dan gas bumi itu membawa berkah, bukan hanya berkah bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabuaten. Tetapi terutama untuk rakyat, dan mudah-mudahan masih terus berlanjut,” pungkasnya. (yud/red)

Reporter : Wahyudi

No More Posts Available.

No more pages to load.