Peningkatan Mutu Pendidikan Antarkan Masa Depan Anak

oleh -
oleh

SUARABOJONEGORO.COM – Minimnya sarana prasarana (Sarpras) di sekolahnya tak membuat, Putri Miftahul, patah semangat dalam menimba ilmu.

Siswi kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hidayatul Mubtadin Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ini, ingin melanjutkan sekolah ke Madrasah Aliyah (MA) dengan nilai yang memuaskan.

“Sebenarnya butuh sekali alat peraga untuk mata pelajaran IPA. Karena nggak ada ya menggunakan seadanya saja,” ujar pelajar asal Desa Kalianyar, Kapas ini kepada wartawan, Sabtu (24/3/2018).

Selain itu kondisi atap ruang kelasnya juga bocor sehingga mpara siswa kurang nyaman dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) karena bocor.

“Tapi, sudah diperbaiki dan semoga bisa lebih baik lagi,” tandasnya.

Putri sangat setuju jika ada program peningkatan mutu pendidikan dari Pemkab Bojonegoro. Dia berharap di sekolahnya tidak terjadi kekurangan siswa seperti kelas VII yang sekarang ini tidak ada muridnya.

“Kalau siswa banyak akan lebih semangat belajar,” tandasnya.

Minimnya Sarpras ini, diakui Joko Santoso, waga setempat, menjadikan masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di MTs tersebut. Orang tua maupun anak-anak lebih memilih sekolah yang lengkap sarana prasarananya, meskipun di kampungnya telah ada lembaga pendidikan.

“Ini membuktikan minat masyarakat menyekolahkan anaknya di sekolah agama yang setara dengan sekolah umum semakin berkurang,” ujar pria 45 tahun.

Padahal dengan adanya MTs tersebut, banyak orang tua yang tertolong karena anak mereka mendapatkan pendidikan agama dengan porsi yang lebih banyak ketimbang di sekolah umum.

“Jadi, keberadaan Madrasah Diniah, Madrasah Ibtidaiyah, MTs, maupun MA sangatlah penting,” imbuh pria yang bekerja sebagai pegawai perbankan ini.

Untuk itu peran pemerintah dalam meningkatkan lembaga pendidikan keagamaan di Bojonegoro sangat dibutuhkan. Tidak hanya SD, SMP, maupun SMA yang diprioritaskan.

“Kalau ada program peningkatan lembaga pendidikan Islam, sangat setuju sekali,” tandasnya.

Tidak mungkin semua pembangunan sekolah baik negeri maupun swasta dibebankan kepada orang tua siswa. Tetap harus ada campur tangan pemerintah.

“Harapannya, semua lembaga sekolah Islam di Bojonegoro bisa maju dan membantu masyarakat mendidik generasi muda melalui pendidikan agama,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, salah satu Calon Bupati (Cabup) Bojonegoro, Seohadi Moeljono, menyatakan, kedepan akan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan memberikan kelengkapan sarana prasarana kepada lembaga pendidikan swasta dan negeri baik umum maupun keagamaan.

Dengan kelengkapan sarana prasarana ini, lanjut Pak Mul, sapaan akrab Soehadi Moeljono, akan memaksimalkan KBM di setiap sekolah.

“Kita juga akan meningkatkan mutu pendidikan dengan menambah tenaga-tenaga pengajar yang profesional agar mampu mewujudkan generasi Bojonegoro yang tangguh. Karena tugas dari lembaga pendidikan adalah mengantarkan anak-anak maraih masa depan,” pungkas Cabup yang berpasangan dengan Kader NU, Mitroatin ini. (*/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.