Berharap Adanya Perbaikan Jalan

oleh -
oleh
Reporter : Bima Rahmat

SuaraBojonegoro.com – Akses jalan menuju makam wali Kidangan, tepatnya di Dusun Kidangan RT 05, Desa Sukorejo, Kecamatan Malo Bojonegoro, mengalami longsor akibat pengikisan aliran sungai. Sulistiono, selaku tokoh masyarakat desa setempat mengatakan, rusaknya jalan akses menuju makam tersebut rusak satu tahun lebih.

“Mulai Februari 2017 sudah mulai ada gejala-gejala kerusakan tapi nggak ada tanggapan sama seklai (dari instansi terkait, red)sampai saat ini,” katanya kepada suarabojonegoro.com, Minggu (25/02/18).

Pihaknya menyatakan, bahwa jalan tersebut merupakan akses jalan satu-satunya menuju ke makam. Jika akses jalan tersebut terputus maka tidak akses jalan lain menuju ke makam. Sehingga pengunjung makam terkendala dengan akses jalan tersebut.

“Kalau masalah kecelakaan terkadang orang mencari rumput ya sering jatuh juga. Dan para peziarah yang ingin ke makam jelas terkendala, karena ini merupakan akses Jalan satu-satunya,” ucapnya.

Dalam hal ini, masyarakat RT 05 khususnya Dusun Kidangan pernah mengundang Kepala Desa setempat untuk meninjau lokasi longsor tersebut. Namun, hingga saat ini tidak pernah berkunjung atau tindakan.

“Jangankan memperbaiki, di undang untuk meninjau saja tidak pernah. Tanggapannya dari tim pelaksana pembangunan Desa tidak ada anggaran,” ucapnya dengan nada kecewa.

Selama ini, lanjut Sulistiono, bahwa akses jalan menuju makam wali Kidangan hanya diperbaiki oleh swadaya masyarakat setempat. Pihaknya berharap agar akses jalan tersebut segera diperbaiki sesuai dengan program pemerintah.

“Uang desa itu untuk apa, kalau uang desa itu tidak ada wajar kalau ke PU tapi desa itu kan ada Rp 726 juta, kalau diambilkan Rp 200 juta saya rasa bisa,” jelasnya.

Ia menegaskan, jika dalam hal ini pihak kecamatan pernah mengajukan perbaikan ke Dinas Pekerjaan Umum Bojonegoro. Tapi, sampai saat ini dari PU pun belum turun tangan.

Sementara itu, Kepala Desa Sukorjo, Kecamatan Malo, Didik melalui sambungan telponnya, bahwa ia mengaku sudah mengajukan perbaikan ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro.

“Sudah pernah diukur sama PU, tapi tidak jadi,” katanya.

Saat disinggung terkait alternatif perbaikan jalan tersebut, pihaknya mengatakan, jika dalam perbaikan jalan mengunakan dana desa, maka terlepas dari Rencana pembangunan desa.

“Pembangunan itu dananya besar, nanti kalau untuk pembangunan yang lain tidak bisa dilaksanakan. Kemarin saya ajukan ke CSR. Pokoknya sudah saya ajukan terus, perkiraan dana perbaikan jalan itu menghabiskan anggaran Rp 250 juta lebih. Sudah berkali-kali saya ajukan tapi belum ada tindakan,” pungkasnya. (bim/yud).

No More Posts Available.

No more pages to load.