Pedagang Kecil Dibantu Permodalan

oleh -
oleh
Reorter: Abid Amrullah

SuaraBojonegoro.com– Pengusaha kecil dan pedagang kecil di wilayah Kabupaten Bojonegoro ternyata, masih  ada yang kesulitan mendapatkan modal, dan pinjaman permodalan ke bank. Sulitnya akses inilah mengakibatkan tak sedikit dari mereka terjebak dalam utang piutang pada rentenir.

Kholifah (40), warga Desa Banaran, Kecamatan Kapas, masih ingat betul saat dirinya terjerumus dalam jebakan rentenir menawarkan pinjaman uang dengan bunga hingga mencapai 30 persen. Penjual bubur keliling itu harus membayar cicilan setiap minggu.

 “Waktu itu terpaksa untuk tambahan modal. Walaupun bersusah payah, alhamdulillah akhirnya saya bisa melunasinya,” kata Kholifah kepada Wartawan, Jumat (16/2/2018).

Sejak tahun 2014, dia  keliling kota Bojonegoro mengayuh sepeda yang sudah dimodifikasi belakangnya untuk jualan aneka bubur. Mulai bubur sumsum, jenang grendul, komot, mutioro, gorengan, dan makanan kecil lainnya.

Jika ramai sehari bisa mendapat untung bersih antara Rp50 ribu sampai Rp70 ribu. Bila sepi hanya cukup untuk membeli bahan dagangan.

“Saya ini modalnya nekat, untuk membuat dagangan ini seharinya habis modal Rp150.000. Walau tidak setiap hari balik modal, tapi paling tidak ada laba yang bisa saya sisihkan,” tutur ibu tiga anak itu.

Kholifah berharap dapat mengembangkan usahanya yang selama ini belum bisa terwujud karena terbentur permodalan. Dia mengaku sempat mengajukan pinjaman ke salah satu bank namun tidak setujui karena persyaratannya harus memiliki kios, dan lain sebagainya.

“Saya berharap, Bupati yang baru nanti bisa membantu kami pedagang kecil agar bisa mengembangkan usaha. Pengennya punya kios dan jualan yang lain lagi,” pungkasnya.

Senada disampaikan Murtini (35), penjual baju. Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro itu hingga kini belum mendapatkan bantuan modal untuk mengembangkan usaha yang dirintisnya sejak lima tahun lalu.

Sampai saat ini dirinya kesulitan mendapatkan akses permodalan untuk mengembangkan usahanya. Sedangkan untuk meminjam ke bank harus dengan jaminan.

“Semoga bupati baru nanti bisa memberikan bantuan permodalan yang mudah bagi pengusaha kecil,” harap ibu satu anak itu.

Salah satu pasangan Cabup dan Cawabup Bojonegoro,  Soehadi Moeljono dan Mitroatin,  sangat menyadari pentingnnya memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar mereka mampu mengembangkan usahanya. Pasangan ini  telah menyiapkan program lima tahun kedepan dengan cara mengembangkan kualitas bisnis UMKM, melalui insentif fiskal berupa penjaminan kredit perbankan, dan non-perbankan.

“Dengan cara ini pengusaha kecil akan mudah mendapatkan akses permodalan untuk mengembangkan usahanya. Sehingga mereka bisa menjadi pengusaha yang tangguh dan bisa meningkatkan ekonominya,” tegas Cawabup Mitroatin.

 Kader Muslimat NU yang dalam Pilkada Bojonegoro 2018 berpasangan dengan mantan Sekda Soehadi Moeljono, itu menambahkan, pihaknya telah melakukan survei matang di lapangan terkait potensi UMKM. Termasuk pula strategi bantuan yang tepat agar tak mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan perbankan.

“Saudaraku para pedagang kecil tak perlu khawatir, sudah kami programkan agar terjadi peningkatan kesejahteraan lima tahun ke depan,” tegas Bu Mit, sapaan karib Ketua DPRD Bojonegoro itu. (Bid/Red)

Foto: Dokumen SB

No More Posts Available.

No more pages to load.