BPOM Advokasi Pembentukan Tim Terpadu

oleh -
oleh
Reporter : Wahyudi

SuaraBojonegoro.com – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Timur melakukan advokasi pembentukan tim terpadu daerah dan replikasi program pasar aman dari bahan berbahaya, Rabu (14/02) lalu.

“Sehingga peredaran bahan berbahaya yang terdapat pada makanan dan produk lainnya, dapat dicegah,” kata Kabid Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Retno Chatulistiani.

Acara tersebut, berlangsung di ruang creative lantai 6 gedung pemkab setempat. Program kerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.

Pembentukan tim terpadu daerah dan replikasi program pasar aman dari bahan berbahaya itu, kata dia, merupakan program yang diprakarsai BPOM mendukung program kementrian kesehatan.

“Tujuannya untuk mewujudkan pasar yang aman dari bahan berbahaya,” ujarnya.

Pengawasan ini, tambahnya, tak hanya tugas BPOM saja. Semua pihak juga harus ikut serta mengawasi. Kedepan, diharapkan dapat memberdayakan pengawas pasar melalui petugas pasar setempat.

“Jumlah pasar di Bojonegoro sekitar 90 pasar. Sehingga, pengawasnya semata-mata tidak hanya dari disperindag. Namun, harus bersinergi dengan berbepa pihak,” ucapnya.

Peredaran pangan yang beredar di pasaran, harus diawasi semua pihak. Sehingga keamana akan terjamin. Pnyalahgunaan bahan berbahaya disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, harga yang murah dan terjangkau.

“Kepedulian kita terhadap pangan aman masih terbatas. Sedangkan bahan berbahaya pangan mudah didapat. Sebagian masyarakat masih menganggap enteng dampak mengkonsumsi bahan berbahaya ini,” terangnya.

Retno, sapaannya menjelaskan, di tahun 2017 ada 139 pasar di 31 provinsi yang akan dilakukan verifikasi. Nantinya 6 pasar akan di intervensi. Sementara, di tahun 2013 intervensi yang dilakukan BPOM di 5 pasar, tahun 2016 ada 6 pasar, tahun 2017 ada 8 pasar. Pihaknya menargetkan 500 pasar selama 5 tahun.

Beberapa pihak hadir dalam acara tersebut. Diantaranya, dinas perindustrian dan perdagangan, dinas kesehatan, dinas ketahanan pangan, dinas pertanian, satpol PP, dinas peternakan dan perikanan, serta PD pasar.

Kepala Bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Bojonegoro, Yudhistira Adi N menjelaskan, kerjasama ini dalam rangka meningkatkan kualitas pasar. Semua produk yang dijual diharapkan aman dari bahan berbahaya. “Sehingga aman saat dikonsumsi,” jelasnya.

Ia menambahkan, dari 12 pasar yang ada di Bojonegoro pihaknya mengajukan untuk di intervensi BPOM. Keputusan menjadi kewenangan BPOM. Pihaknya memberi pertimbangan di Pasar Sugihwaras. Menurutnya, termasuk upaya revitalisasi pasar sebagai upaya mengembalikan jantung perekonomian masyarakat.

“Sehingga perputaran ekonomi akan semakin kuat,” katanya.

Namun, pihaknya menilai, yang utama adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pasar tradisional. Diketahui, di Bojonegoro ada sekitar 90 pasar pasar. Terdiri 12 pasar daerah dan 78 pasar desa. (yud/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.