Jalan Paving Rusak Hambat Transportasi Pertanian

oleh -
oleh

suarabojonegoro.com – Kondisi jalan poros desa dan kecamatan yang rusak mengakibatkan terganggunya akses transportasi warga. Salah satunya akses di bidang pertanian.

Jalan tersebut semula mulus sangat bermanfaat, kini jalan yang sebagian besar dibangun menggunakan paving itu ambles akibat dilalui kendaraan roda empat. Hilir mudik mobil yang melintas biasanya mengangkut hasil pertanian, maupun kebutuhan pertanian masyarakat.

Salah satu jalan paving poros desa dan kecamatan yang rusak parah yakni di wilayah  Kecamatan Kanor. Jalan antardesa yang menghubungkan Desa Temu, Kecamatan Kanor dengan Desa Sembunglor, Kecamatan Baureno. Termasuk juga di jalan paving poros Desa Manding ke Desa Kedungprimpen,  Kecamatan Kanor. Beberapa paving terlihat ambles, dan pavingnya berserakan.

“Kondisi jalan paving yang rusak itu sangat mengganggu. Apalagi yang rusak itu merupakan jalan poros juga akses pertanian, jadi terhambat semua,” ujar Yoyok Mariadi, Warga Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Kamis (15/2/2018).

Kedepan, dia berharap, pembangunan jalan poros yang menjadi akses pertanian ini bisa dibangun dengan material lebih kuat, seperti beton. Sehingga memperlancar akses transportasi dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kalau jalan itu ditinggikan, sekaligus jadi tanggul pasti pertanian akan lancar.  Soalnya pertanian di Kedungprimpen merupakan lumbung pangan Jatim,” ungkapnya.

Sesuai data di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro, jalan Kabupaten yang sudah bisa tertangani perbaikan dalam kondisi mantap sekitar 80 persen dari panjang jalan mencapai 649.838 pada 2017.

Untuk panjang jalan kabupaten di Bojonegoro mencapai 813.266 kilometer pada tahun 2017. Panjang ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 628.789 kilometer. Peningkatan ini disebabkan adanya peningkatan status jalan poros desa menjadi jalan kabupaten.

Kerusakan jalan selalu ada tambahan baru setiap tahunnya. Rata-rata anggaran yang dialokasikan sekitar Rp100 miliar per tahun, kecuali 2017 yang mencapai Rp170 miliar.

Sementara untuk tahun 2018, panjang jalan yang dilakukan pemeliharaan atau perbaikan di seluruh Kabupaten Bojonegoro sepanjang kurang lebih 150 kilometer dan untuk pembangunan jalan ada sekitar 50 kilometer dengan anggaran total Rp89 Miliar.

Saat ini, jalan kabupaten diperbaiki dengan struktur perkerasan aspal, pembetonan, serta paving. Baik pembangunan atau perbaikan jalan dikarenakan menyesuaikan struktur tanah.

“Karena, masing-masing wilayah,struktur tanahnya tidak sama,” kata Kepala DPU Bina Marga dan Penataan Ruang Andi Tjandra, dikonfirmasi terpisah.

Menjawab keinginan warga, Salah satu Calon Bupati (Cabup) Bojonegoro, Soehadi Moeljono, menyatakan, telah menyiapkan program jaringan infrastruktur dengan melakukan pembangunan jaringan infrastruktur jalan dan jembatan yang dipadukan dengan ketersediaan moda transportasi publik yang menjangkau seluruh desa, instansi layanan publik, dan terutama kawasan pertanian, pariwisata, dan industri migas.

“Selain itu kita juga akan membangun jalan rakyat di seluruh desa berbahan cor beton. Harapannya, aktivitas ekonomi masyarakat berjalan lancar, dan perekonomiannya meningkat,” kata cabup yang berpasangan dengan kader NU, Mitroatin itu. (nik/red)

No More Posts Available.

No more pages to load.