suarabojonegoro.com – Siang hari ini sejumlah masyarakat Desa Sukorjo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, mendatangi Balai Desa Sukorjo, untuk meminta kejelasan terkait penutupan salah satu Caffe di Jalan Gajahmada, Kecamatan Bojonegoro. Dalam mediasi tersebut dihadiri oleh mediasi bersama dengan pihak manajemen Caffe, Kepala Desa Sukorejo, Wakil Ketua Komisi A Anam warsito dan Ali Mustofa anggota Komisi A, Satpol PP, Dinas PTSP dan Polsek Kota Bojonegoro serta Koramil setempat. Senin (05/02/18).
Dari pantauan suarabojonegoro.com, dalam mediasi tersebut warga merasa resah dan terganggu serta melanggar kesepakatan yang disepakati bersama pada tanggal 18 Januari 2018 yang lalu.
Darmono, selaku Ketua RT13, menyatakan bahwa, keresahan warga tersebut muncul disaat manajemen Yes caffe melakukan uji coba kamis kemarin.
“Puncak meresahan warga pada saat kamis malam jum’at kemarin. Yang mana saat itu sedang uji coba dan suaranya cukup keras. Bahkan ada tahlil suaranya masih keras,” katanya.
Darmono, melanjutkan dulu pak lurah pada tahun 2017 sudah menyampaikan kalau ingin mendirikan usaha seperti itu warga tidak setuju ya sudah. Kades meminta agar jika mau mendirikan usaha seperti itu dijalan veteran yang jauh dari kampung.
“Yes sudah meresahkan warga dan warga minta tutup, berkaIi-kali warga dibodohi”, ujarnya.
Sementara itu, Maruli Lubis, salah satu warga menyatakan bahwa, warga pernah mendengar apa yang disampaikan manajemen, di dalam perjanjian bahwa tidak ada karaoke, Room, DJ dan Hall. Selain itu kata dia dipertemuan terakhir, setelah pertemuan ada warga yang mendapatkan ancaman telepon.
”Setelah itu, kami tidak memberikan ijin dibuka diwilayah kami”, tegasnya.
Musyawarah itu sendiri dihadiri oleh Kades Sukorejo beserta jajarannya, Komisi A DPRD kabupaten Bojonegoro, Dinas PTSP, kepolisian, TNI, SatpoI-PP, perwakilan dari Yes Caffe, dan Warga setempat. (Bim/red).
