suarabojonegoro.com – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahsiswa Islam Indonesia STAI Attanwir pada hari ini sabtu (27/01/2018) menyelenggarakan sekolah Aswaja yang bertempat di Balai Desa Sarangan Kecamatan Kanor.
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari, yakni tanggal 27-28 Februari 2018, diikuti oleh 28 mahasiswa. Kegiatan ini juga diikuti oleh mahasiswa luar kampus ada dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Komisariat lain yang ada di Bojonegoro.
Kegiatan sekolah Aswaja tersebut disambut dengan baik oleh pemerintah desa setempat.
Abdul karim selaku Sekretaris Desa Sarangan menyampaikan dalam sambutannya bahwa acara seperti ini sangat penting demi mendongkrak akhlakul karimah yang dinilai akhir-akhir ini sudah mulai tidak dihiraukan oleh beberapa kalangan anak muda.
“Saya sangat mendukung kegiatan yang sangat positif seperti ini,” ujarnya.
Ia juga berharap bagi mahasiswa khususnya agar selalu bisa menjadi pelopor garda terdepan kaum yang berakhlak dimulai dari kader-kader PMII.
“Kader PMII harus bisa menjadi contoh di masyarakat,” tuturnya.
Sekolah Aswaja tersebut mengambil tema ‘mengukuhkan aswaja sebagai ruh pergerakan’. Ahmad Muzaki selaku ketua Komisariat menuturkan kegiatan ini sebagai wadah pengembangan kader-kader PMII agar mendalami nilai-nilai islam Ahlussunnah Wal Jamaah yang menjadi pegangan dalam berbangsa dan beragama mengingat di era sekarang banyak sekali Radikalisme yang berkedok agama.
“Radikalisme merajalela, jangan sampai kita tergoda dengan rayuan mereka,” tutur ketua Komisariat itu.
Muhammad Kamaludin selaku ketua cabang PMII Bojonegoro juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa kita sebagai mahasiswa di tuntut harus mampu menjaga nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan sebagaimana cita-cita dan tujuan PMII. (Bid/Red)
