Inilah Kemerian Festival Salak Wedi ke 2

oleh -
oleh

suarabojonegoro.com – Ada yang tampak berbeda hari ini di Balai Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegori, Minggu (14/1) pagi tadi. Tua muda, remaja putra putri sudah berdandan cantik. Mereka bukab hendak tampil namun hendak mengikuti satu prosesi arak arakan salak.

Semakin siang warga yang berkumpul di balai desa semakin banyak, yang menarik tiap tiap RT mengenakan kostum beraneka warna sesuai RT masing masing. Kaum ibu dan remaja putri membawa bungkusan yang berisikan aneka olahan salak mulai jenang salak, kue kering dari salak, kurma salak dan produk olahan lainnya. Warga tampak tumpah ruah bersuka cita menyambut panen salak .

M.Suaeb selaku Kelompok Sadar Wisata Desa Wedi Kecamatan Kapas kepada Humas menuturkan bahwa  festival salah adalah event kedua yang digelar sebagai bentuj rasa Syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan banyak karunia kepada warga utamanya petani salak di Desa Wedi Kecamatan Kapas. Sekaligus sebagai sarana mengenang jasa KH Basir Mutjaba selaku sesepuh desa yang juga kali pertama mengenalkan salak di desa wedi ini. Puncak Festival salak ini  adalah dengan mengarak gunungan salak yang terdiri dari gunungan salak raksasa dan 21 gunungan salak kecil yang merupakan persembahan salak dari masing masing RT di Desa Wedi . Ditambahkan bahwa festival salak ini berlangsung selama 3 hari yakni mulai tanggal 12 sampai dengan 14 Januari dengan aneka acara mulai bazar yang memamerkan produk produk olahan salak dan produk lokal dari warga setempat. Aneka lomba.

Mbah Maesaroh , dirinya berjualan salak sudah 15 tahun yang lalu dirinya menceritakan dulu harha salak 20 ribu rupiah per seratus buah salak, kinu harga 50-70 ribu rupiah per 100 buah. Maesaroh menuturkan bahwa musim panen bulan 10 sampai bulan 3, kemudian bulan 5 sampai dengan bulan 7. Dia menuturkan bahwa salak wedi ada jenis menjalin dan kebo. Menurutnya banyak warga yang lebih memilih salak menjalin karena rasa salak yang padu padan antara manis, masir, dan asam serta banyak mengandung air. Sejak dua tahun ini salak mulai menunjukkan geliat yang menggemberikan mulai dari jumlah panen dan jumlah permintaan.  Dia berharap salak ini akan terus jaya dan generasi muda mau mengembangkan salak ini.  (*)

*) Rilis Humas Pemkab Bojonegoro

No More Posts Available.

No more pages to load.