ROKOK DOELOE DAN ROKOK NOW

oleh -
oleh
Oleh : M ABID AMRULLAH

suarabojonegoro.com – Kondisi moderenisasi yang luar biasa mendorong terus manusia untuk selalu bergaya moderen, elit dan mewah. Bahkan mereka  Lupa

atau tidak dengan perihal masa lalu sudah di kesampingkan. Bagi masyarakat saat ini jika tidak mengikuti arus modernisasi kita di anggap kuno dan ketinggalan zaman. Padahal budaya kita di masa lampau tercipta tanpa meninggalkan unsur-unsur kebaikan seperti unsur sosial, kebersamaan, keagamaan dan lain sebagainya.

Begitupun seperti halnya saat-saat ini, rokok yang dari dulu sudah sebagai kebutuhan bagi sekelompok orang yang notabennya sebagai pecandu sekarang tersaingi dengan adanya rokok elektrik, sering disebut juga vape atau e-cigarette.
awalnya diciptakan di Cina pada tahun 2003 oleh seorang apoteker untuk mengurangi asap rokok, dan merupakan salah satu cara untuk membantu orang-orang untuk berhenti merokok. Vape terdiri dari sebuah baterai, sebuah cartridge yang berisi cairan, dan sebuah elemen pemanas yang dapat menghangatkan dan menguapkan cairan tersebut ke udara (hellosehat.com)

PERSEPEKTIF ROKOK ELEKTRIK DENGAN TEMBAKAU 

Jika di lihat dari bahaya rokok elektrik dibanding rokok tembakau.  Rokok tembakau mengeluarkan asap hasil pembakaran tembakau; rokok elektrik menghasilkan uap dari cairan perasa buah, dan nikotin yang dipasarkan.  Rokok tembakau mengandung nikotin, tar, arsenic, karbon monoksida, ammonia dan berbagai bahan kimia lainnya; rokok elektrik mengandung nikotin, gliserol sayuran, propylene glycol, pemanis buatan, dan macam-macam rasa buah. Vape tidak meninggalkan sampah apapun,sedangkan rokok tembakau meninggalkan asap,  abu rokok dan batang rokok. Rokok tembakau memiliki peraturan khusus dalam Peraturan Pemerintah no. 109; belum ada peraturan khusus mengenai peredaran vape di Indonesia.

Menurut dr. Nauki Kunugita, seorang peneliti dari National Institute of Public Health di Jepang, dalam salah satu rokok elektrik ditemukan 10 kali tingkat karsinogen (kelompok zat yang secara langsung dapat merusak DNA, mempromosikan atau membantu kanker) dibandingkan satu batang rokok biasa.
Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan menjelaskan dalam siaran persnya bahwa larutan nikotin yang terdapat pada rokok elektrik memiliki komposisi yang berbeda-beda dan secara umum ada 4 jenis campuran. Namun semua jenis campuran mengandung nikotin, propilen glikol.

CNN Indonesia juga mengatakan bahwa bahaya vape termasuk menyebabkan terjadinya keracunan akut nikotin dan adanya kasus kematian anak. Tak hanya rokoknya yang berbahaya, uap yang terhirup dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, dan batuk. Rokok ini juga berbahaya untuk penderita pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, sampai luka bakar akibat meledaknya rokok elektrik dalam mulut.

Rokok tembakau bisa diketahui kandungan nikotin dan Tar-nya karena tercantum pada kemasan, sedangkanFilsafat rokok elektrik dari mana kita mengetahuinya?

Badan Pengawasan Obat dan Makanan memperingatkan masyarakat bahwa rokok elektronik yang telah beredar di beberapa kota adalah produk ilegal dan tidak aman. Produk ini belum diuji klinis oleh karena itu berbahaya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) jug telah menyatakan produk ini tidak aman dikonsumsi, merekomendasikan untuk melarang peredarannya.
Rokok elektrik juga memicu munculnya perokok-perokok kecil di bawah umur sebab dengan mudahnya mereka mendapatkan dan mempergunakannya.

SEGI EKONOMI 

Jika kita perhatikan, bahwa di Indonesia banyak sekali masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Begitupun petani tembakau khusunya di daerah Temanggung, Deli, Lombok, Jember, Madura dan tempat lainnya posisi rokok elektrik bisa menggeser kedudukan rokok tembakau. Jika konsumen rokok tembakau menurun maka petani pun akan merasakan imbasnya. Daya jual tembakau pun akan merosot drastis. Dan akhirnya petani tembakau akan mengalami kerugian. Padahal Industri hasil tembakau (IHT) merupakan salah satu sektor strategis domestik yang memiliki daya saing tinggi dan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Sumbangan sektor yang dikategorikan sebagai kearifan lokal ini meliputi penyerapan tenaga kerja, pendapatan negara melalui cukaiserta menjadi komoditas penting bagi petani dari hasil perkebunan berupa tembakau dan cengkeh.

“Kontribusi industri hasil tembakau cukup tinggi setelah industri makanan dan minuman. Di Jawa Timur, industri ini menjadi unggulan. Fasilitas KUDdi sinijuga luar biasa serta telah melakukan bentuk kemitraan perusahaan dengan koperasi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika mengunjungi Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia (MPSI) di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (9/3)


*) Penulis adalah  mahasiswa stai Attanwir Bojonegoro

No More Posts Available.

No more pages to load.